Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur terdapat gugusan gunung kembang yang serupa yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan yang sama seperti Gunung -Sindoro Sumbing di Jawa Tengah atau Gunung Gede-Pangrango di Jawa Barat. Meskipun keduanya tidak setinggi keempat gunung kembar di Jawa karena Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 14 Mdpl sedangkan Lewotobi Perempuan memiliki ketinggian 1703 Mdpl. Namun Gunung ini sendiri cenderung lebih aktif dan sering mengalami erupsi.
Legenda di masyarakat menceritakan terkait Gunung Lewotobi. Konon, Gunung Lewotobi memiliki nama asli Ile Bele (Gunung Besar). Ia diyakini sebagai nenek moyang laki-laki dan perempuan. Gunung Lewotobi dikabarkan berkaitan dengan kisah dua orang ibu yang melahirkan anak laki-laki dan perempuan. Namun, tidak ada catatan resmi mengenai legenda atau asal-usul nama gunung ini.
Gunung Lewotobi Kembali Erupsi di 2025

Pada tahun 2024 Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi perhatian, pasalnya sepanjang 2024 terdapat beberapa kali letusan terjadi di gunung ini. Awalnya Badan Geologi telah meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Level III atau Siaga, pada Senin, 10 Juni 2024, pukul 09.00 WITA. Hal ini dilakukan setelah teramati adanya sinar api selama letusan yang terjadi pada 9 Juni 2024, pukul 18.43 WITA.
Puncaknya gunung tersebut mengalami tiga kali letusan tepatnya pada Senin dini hari, 4 November 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat letusan tersebut terjadi pada pukul 01.27 WITA, 02.24 WITA, dan 02.48 WITA.
Abu vulkanik juga dimuntahkan saat terjadinya letusan pada Selasa, 12 November 2024, terdeteksi berada pada ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.144 meter di atas permukaan laut. Abu tersebut bergerak ke arah barat dengan kecepatan 18 knot dan menunjukkan peningkatan intensitas.
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan gunung api berstatus level III siaga itu kembali meletus pada Selasa 15 April 2025 pukul 08.57 Wita. Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29,6 mm. Dalam sepekan terakhir, Gunung Lewotobi Laki-laki sudah erupsi 2 kali. Hal ini menjadikan Gunung Lewotobi Laki-laki sebagai salah satu gunung teraktif yang mengalami banyak letusan di tahun 2024 dan awal 2025.
Baca juga: Gunung Tampomas: Merawat Memori Lewat Dongeng
Dalam sejarahnya Gunung ini sendiri memiliki sejarah panjang aktivitas vulkanik. Sejak 1861, gunung ini tercatat meletus beberapa kali, termasuk erupsi besar disertai aliran lava pada awal 1900-an. Letusan terus berlanjut pada 1932, 1933, 1939, dan 1940, hingga ke dekade 1960-an dan 70-an, dengan semburan abu pada 1969 dan 1970. Aktivitasnya kembali meningkat pada 1990, 1992, 1999, dan 2002.
Pada letusan di 2024 letusan berdampak pada beberapa desa seperti: Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang di Kecamatan Wulanggitang, Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita di Kecamatan Ile Bura, Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara di Kecamatan Titehena. Sehingga desa-desa ini juga diharapkan waspada.
Penulis: Kori Saefatun
Editor: Nugrah
Sumber:
- https://www.detik.com/bali/nusra/d-7621116/14-desa-terdampak-letusan-gunung-lewotobi-laki-laki-10-orang-tewas
- https://regional.kompas.com/read/2025/04/15/095737378/gunung-lewotobi-meletus-lagi-tinggi-kolom-abu-1-km
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/11/04/123000365/kronologi-gunung-lewotobi-meletus-10-orang-meninggal-tertimpa-bangunan-dan
- https://www.tempo.co/lingkungan/catatan-erupsi-gunung-lewotobi-laki-laki-sepanjang-2024-1169392