Mitigasi Hijau: Komitmen PMI Bangun Ketangguhan Daerah

Pembukaan Lokakarya keterlibatan dan pengalaman PMI dalam upaya mitigasi hijau, Sumber: Atep Maulana
Ekspedisi Jawadwipa

Palang Merah Indonesia (PMI) terus berkomitmen membangun ketangguhan daerah dengan mitigasi hijau dan masyarakat dalam upaya pengurangan Risiko Bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Pengurus Bidang Humas dan Hubungan Internasional Niniek Kun Naryatie dalam sambutan kegiatan lokakarya Keterlibatan dan Pengalaman PMI dalam upaya mitigasi hijau yang digelar di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

“PMI dan Palang Merah Amerika ( Amcross) terus berkolaborasi dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat melalui program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat (PERTAMA), khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan judul program Communities Ready to Act (CoRTA),” ujar Niniek.

Komitmen PMI Bangun Ketangguhan Daerah dengan Mitigasi Hijau

mitigasi
kegiatan lokakarya Keterlibatan dan Pengalaman PMI dalam upaya mitigasi hijau, Sumber: Atep Maulana

Niniek menjelaskan, salah satu yang manjadi prioritas dari lokasi program ini adalah Kabupaten Manggarai, dimana proyek ini dilakukan sejak Januari 2021 dan akan berakhir pada Desember 2023.

Proyek CoRTA fase ke 3 merupakan kelanjutan proyek fase ke 2 dalam upayanya mitigasi pengurangan risiko bencana (PRB) berbasis masyarakat dengan mengadaptasi beberapa pendekatan, salah satunya adalah Nature based Solutions (NbS) atau bisa disebut Solusi berbasis Alam.

“NbS merupakan salah satu intervensi yang menjadi prioritas PMI dalam upaya mengatasi perubahan iklim, di mana kami mendorong seluruh PMI Kab/Kota bisa memulai mitigasi hijau dan berbasis lingkungan,” kata Niniek.

Baca juga: PMI Bangun Shelter Untuk Pengungsi Bencana Gempa Bumi Bali

Lebih lanjut Niniek menerangkan, Nature based Solutions (NbS) dilakukan dalam upaya mengatasi kerusakan dan degradasi lingkungan.

Dalam pelaksaaanya, PMI dibantu oleh konsultan PKSPL IPB menangani perbaikan ekosistem melalui upaya konservasi tanaman-tanaman lokal yang berkontribusi pada peningkatan pengurangan risiko banjir dan abrasi di sepanjang daerah aliran sungai dan wilayah pesisir.

“Hasil akhir kegiatan ini adalah upaya-upaya konservasi yang dilakukan oleh komunitas dan masyarakat disepanjang daerah aliran sungai. Manggarai Mangrove Center (MMC) adalah salah satu upaya PMI terkait konservasi lingkungan,” terang Niniek.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Jahang Fansi Aldus yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada PMI Pusat, PMI Provinsi NTT, PMI Kabupaten Manggarai dan pihak dari Palang Merah Amerika ( Amcross) yang sudah mendukung program kerja Pemerintah dalam bidang Penanggulangan Bencana dan Penguatan Kapasitas Masyarakat di wilayah Kabupaten Manggarai khususnya di wilayah kerja di Kecamatan Reok.

Selain itu, dalam kegiatan workshop ini disampaikan berbagai pengalaman dan praktik praktik baik dari berbagai wilayah yang sudah sukses melaksanakan program mitgasi hijau PMI diantaranya oleh SIBAT dari PMI Batang, PMI Demak dan PMI Aceh Jaya.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tamu undangan dari IFRC, DFAT dan Forkompimda Kabupaten Manggarai dan stakeholder lainnya.

Kontributor: Atep Maulana