PMI Paska bencana gempa bumi yang mengguncang di wilayah Kabupaten Karangasem dan Bangli, Provinsi Bali. Palang Merah Indonesia (PMI) mulai menginisiasi pembuatan Hunian Sementara (Shelter) kepada para korban gempa yang terdampak, salahsatunya seperti yang dilakukan di Dusun Cegi Desa ban, Karangasem, Bali.
PMI Bangun Shelter
“Pembuatan hunian shelter ini sebagai respons PMI untuk membantu para penyintas yang terdampak gempa bumi sebagai tempat pengungsian darurat yang layak sementara saat ini,” ujar I Putu Dedy Rimbawan, Staff Divisi Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Bali, selasa (19/10).
l Putu Dedy menjelaskan, Saat ini sejumlah Relawan PMI yang tergabung dalam Tim Shelter terus bergerak melakukan pembangunan hunian sementara yang dijadikan prototipe PMI untuk nantinya diperuntukan kepada penyintas yang kondisinya saat ini sangat menghawatirna dan dilanda kecemasan paska gempa bumi.
Baca Juga: PMI Kirimkan Personil dan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Sumbar
“Sebelumnya pihaknya telah melakukan asesmen untuk berbagai kebutuhan yang saat ini mendesak untuk para penyintas dampak gempa bumi yang terjadi sabtu kemarin,”ungkapnya.
I Putu Dedy menerangkan, saat ini Sejumlah Relawan dari PMI Kabupaten Karangasem dibantu oleh Tim dukungan pendampingan dari PMI Provinsi Bali terus bertahan dilokasi untuk terus memberikan pelayanan kepada pengungsi, salahsatunya bergotong royong untuk melakukan pembangunan hunian shelter yang saat ini sangat dibutuhkan sekali oleh para penyintas yang terdampak rumahnya ambruk paska gempa.
Selain itu PMI juga terus melakukan pelayanan dan terus berkoordinasi dengan BPBD setempat dengan membuka berbagai pelayanan diantaranya membuka Posko pusat data dan Informasi, pergudangan logistik, pelayanan ambulans dan kedaruratan, serta pelayanan distribusi air bersih.
“Selain PMI juga sudah mendistribusikan kebutuhan kedaruratan para pengungsi diantaranya bantuan Hygines kit, selimut, terpal dan PHBS Kit,” katanya.
Diinformasikan sebelumnya, Gempa magnitudo 4,8 menggucang kawasan Karangasem, Bali pada Sabtu (16/10) pukul 04.18 WITA. Peristiwa tersebut telah mengakibatkan korban jiwa, sejumlah orang terluka serta berdampak kerusakaan infrastruktur.
Kontributor : Atep Maulana