Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi bersama Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menggelar bedah buku tentang Islam dan Hukum Humaniter Internasional (HHI) yang diikuti peserta dari perwakilan mahasiswa di se-wilayah Sukabumi, Jabar pada Selasa.
“Bedah buku kaitan antara hukum Islam dengan HHI kontemporer hingga saat ini belum banyak dilirik dan digali menjadi sebuah bahasan diskusi terutama di kalangan mahasiswa.” kata Manager Program Global Affairs ICRC Jakarta Novriantoni Kaharudin di Sukabumi, Selasa.
Menurut Novriantoni, topik diskusi ini sangat penting dan menarik sebagai ajang edukasi, sehingga bisa menguatkan konvergensi antara hukum perang modern dengan khazanah keislaman
Gelar Bedah Buku Islam dan Hukum Humaniter Internasional
Pihaknya mengapresiasi inisiasi yang dilakukan PMI Kota Sukabumi yang menggelar bedah buku ini yang diharapkan para peserta bisa memahami tentang HHI serta meningkatkan kesadaran dan penghormatan terhadap hukum untuk menjaga martabat dan kehormatan umat manusia khususnya saat dalam kondisi konflik.
(Cooperation Officer ICRC Jakarta) yang menjadi Narasumber Diskusi dan Bedah Buku Islam dan Hukum Humaniter Internasional), Foto: Atep Maulana
Di tempat yang sama, Cooperation Officer ICRC Jakarta Freddy Nggadas menambahkan bedah buku ini sebagai salah satu penyebarluasan pemahaman tentang HHI yang merupakan mandat penting ICRC dalam meningkat informasi tentang aturan hukum ini ke berbagai kalangan seperti mahasiswa
Dalam kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo yang juga dihadiri Kasub Biro Hukum, Organisasi Perencanaan Evaluasi dan Hukum PMI Pusat Annisa Letisia sebagai narasumber.
Baca juga: Melihat Peran Relawan Perempuan PMI Dalam Penanganan Covid-19
Perwakilan mahasiswa, Dima Anggraeni, mengaku senang bisa mengikuti acara yang baru kali pertama diikuti sejak duduk di bangku perkuliahan. Kegiatan diskusi dan bedah buku ini membuka wawasan dan pengetahuan baru terkait isu isu global terutama dalam kontek hukum.
“Tentu sangat senang. Ini kegiatan pertama saya sejak masuk kuliah,” kata Dima.
Kontributor: Atep Maulana
Editor: Nugrah Aryatama
