Melihat Peran Relawan Perempuan PMI Dalam Penanganan Covid-19

Relawan PMI Memberi bantuan sembako pada warga, Foto: Atep Maulana
Ekspedisi Jawadwipa

Perwakilan Relawan perempuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi ikut berbicara mengenai peran pentingnya perempuan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 saat ini. PMI menilai perempuan memiliki peran strategis dalam upaya kesiapsiagaan Bencana terutama di masa pandemi covid-19 saat ini.

“Dalam membangun ketangguhan masyarakat peran serta perempuan dalam penanggulangan bencana dan pandemi tidak dapat dipisahkan dalam unsur ini,”ujar Dessy Rachmawati, Pengurus PMI Kota Sukabumi Bidang SDM dan Relawan, Senin (3/8/2021).

relawan perempuan
relawan PMI mengecek suhu tubuh warga, Foto: Atep Maulana

Melihat Peran Relawan Perempuan PMI Dalam Penanganan Covid-19

Dessy mengatakan, menanggapi isu gender dalam keterlibat dalam kesiapsiagaan bencana dan penanganan operasi pandemic Covid-19, PMI kota sukabumi sangat menghargai peran dan potensi perempuan, dirinya mengatakan, secara kuantitatip potensi relawan perempuan di kota sukabumi paling banyak di banding dengan relawan laki laki saat ini.

Saat ini PMI kota Sukabumi terus berupaya memaksimalkan peran relawannya dalam keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan pengurangan risiko bencana dan penanganan pandemi di kota Sukabumi.

relawan perempuan
relawan mengecek suhu tubuh warga, Foto: Atep Maulana

“Para Relawan Perempuan PMI dari anggota SIBAT di setiap kelurahan dan kecamatan sudah bergerak massif dalam keterlibatannya dakam penanganan covid -19 saat ini, dari mulai penyemprotan disinfeksi, Promosi dan edukasi kesehatan, keterlibatan dalam pelacakan kasus (Tracing), serta pertisipasi mereka dalam pelaksanaan dapur umum untuk masyarakat dan kegiatan dalam mendukung program Vaksinasi disetiap wilayahnya,” terang Dessy.

Menurutnya, hal ini menandakan, PMI sangat menghargai betul peran dan keterlibatan perempuan dalam upaya operasi penanganan covid-19 saat ini.

“Saya mengajak kepada seluruh perempuan khususnya yang terlibat langsung jadi Relawan PMI, kita memiliki kekuatan untuk memerangi COVID-19. Sebagai perempuan, kita pasti memiliki pengalaman personal terkait pandemi ini. Kita yang paling mengerti kesulitan-kesulitan yang dialami. Kita pula yang paling mengerti kekuatan diri. Untuk itu, setiap perempuan adalah advokat bagi dirinya sendiri dan bagi hak-hak perempuan secara umum,” tegas Dessy.

relawan perempuan
relawan PMI dan alat penyuluhan pencegahan covid19, Foto: Atep Maulana

Sementara itu, Eti Supiati salah satu anggota Relawan perempuan PMI dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Kelurahan Cisarua menuturkan, dirinya sangat senang bisa aktif bergabung menjadi Relawan PMI di kelurahan dan menjadi anggota SIBAT.

“Sejak pertama aktif dan terlibat dalam program penguatan respon covid -19 di masyarakat melalui dukungan IFRC dan USAID dirinya mulai terjun kelapangan terutama dalam aktifitas penanganan covid-19 khususnya di wilayah,” kata Eti.

Eti Menjelaskan, walaupun dirinya sadar seorang perempuan yang punya kesibukan yang sama mengurus keluarga, tetapi dengan dukungan keluarga bisa menyempatkan dan terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan terutama terlibat khusus dalam penanganan covid -19 saat ini.

Saat ditanya mengenai kesan ikut dalam kegiatanya dalam penanganan covid-19 ini, eti membeberkan banyak sekali kesan yang didapat selama ini semenjak aktif menjadi anggota SIBAT di kelurahan Cisarua.

relawan perempuan
pemberian bantuan beras pada warga, Foto: Atep Maulana

“Dalam keterlibatanya saat ini, para anggota SIBAT Selalu berkoordinasi dengan Pihak Kelurahan dan Tim Satgas covid -19 kelurahan melakukan berbagai kegiatan dari mulai kegiatan pencegahan sampai terlibat dalam penanganannya. Seperti melakuan pelacakan (tracing), disinfeksi, serta penyaluran logistik untuk isoman dan dukungan psikososial kepada para warga yang terpapar,”terang Eti.

Baca juga: Potret Pemimpin Perempuan dalam Penanggulangan Bencana

Hal ini dilakukannya Eti bersama para anggota SIBAT yang lainnya karena kita sadar bahwa dalam upaya penanganan covid -19 ini dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi semua pihak terutama para Relawan yang siap memberikan kontribusi dan meluangkan waktunya untuk terjun aktif dilapangan.

Eti Mengaku tantangan terbesar di masyarkat saat ini adalah ketika melakukan upaya penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan dan menjadikannya sebuah perubahan prilaku saat terutama dalam kondisi di masa pandemi saat ini.

Kontributor: Atep Maulana

Editor: Nugrah Aryatama