PMI Kirim Personil dan Bantuan Lokasi Terdampak Erupsi Semeru

PMI
Tim PMI melakukan koordinasi, Sumber: Atep Maulana
Ekspedisi Jawadwipa

Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan Sejumlah personil gabungan serta bantuan logistik ke lokasi terdampak semburan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang berlokasi diantara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

“Paska kejadian kita sudah terjunkan personil gabungan dari Relawan PMI Kabupaten Lumajang untuk membantu melakukan evakuasi dan asesmen dampak semburan awan panas guguran (APG) Semeru yang terjadi pada Sabtu ,”ujar Wakil Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur Drs. Dwi Suyanto, M.Si, minggu (5/12).

PMI Kirim Personil dan Bantuan Logistik

Dwi menjelaskan, selain menerjunkan personil dukungan pendampingan dari provinsi, pihaknya juga mengirimkan bantuan logistik kedaruratan dari Pusat untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi terdampak musibah Awan Panas Gunung Semeru tersebut.

“Bantuan kebutuhan logistik kedaruratan sudah diberangkatkan dari Markas PMI Provinsi Jawa Timur pagi ini untuk mendukung dalam upaya respon di Posko PMI kabupaten Lumajang,”ujar Dwi.

Dwi merinci bantuan kedaruratan logistik tersebut berupa family kit, hygiene kit, terpal, selimut, matras, masker, tenda, tangki air dan sembako. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan untuk kebutuhan para penyintas musibah semburan Awan Panas Guguran (APG) gunung semeru.

Baca Juga: PMI Kirimkan Personil dan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Sumbar

“Bantuan yang diberikan oleh Pusat melalui PMI Provinsi Jawa Timur ini nantinya dilakukan secara bertahap dengan melihat kondisi kebutuhan dilapangan,” terang Dwi.

Sejak Gunung Semeru mengeluarkan awan panas yang terjadi sejak Sabtu, personil Relawan PMI Lumajang langsung bergerak menuju lokasi Desa Penanggal dengan membawa peralatan meliputi 1 unit ambulans dan 1 unit truk.

Sementara itu, Ketua PMI Lumajang Budi Santoso mengatakan, dalam merespon kejadian musibah semburan awan Panas gunung semeru tersebut, pihaknya sudah melakukan upaya respon dengan menerjunkan personil serta membuka dapur umum di lapangan dusun Kamar Kajang desa Sumberwuluh kecamatan Candipuro. Dapur umum dibuka mulai Sabtu malam untuk melayani pengungsi di sejumlah titik sejak tadi malam.

Budi Mengatakan, dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar turut hadir dan menyambangi tim di Lumajang di lokasi dapur umum.

PMI
Tim Logistik Membagikan Logistik di Dapur Umum, Sumber: Atep Maulana

“Sesuai dengan UU no. 1 tahun 2018 PMI membantu pemerintah dalam evakuasi korban bencana dengan berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait. Setelah berkoordinasi PMI Lumajang diberikan alokasi di Kecamatan Candi Puro Desa Penanggal dengan mendirikan dapur umum, dan tadi malam telah membagikan makanan sebanyak 300 orang pengungsi,” terang Budi.

Dijelaskannya, dalam merespon operasi tersebut, pihaknya menerjunkan personil Relawan yang diterjunkan di lokasi sebanyak 30 orang bertugas secara shift.

Untuk pagi ini sekitar 500 bungkus nasi dibagikan kepada warga. Selain itu rencananya akan ditambahkan dukungan relawan sebaanyak 15 relawan di Balai desa Penanggal Kecamatan Candi Puro.

“Kami mendapat dukungan langsung dari Wakil Bupati Lumajang Hj. Indah Amperawati Masdar, MSi yang sejak subuh tadi sudah berada di dapur umum PMI. Beliau ikut bergabung dengan Relawan yang bertugas bahkan ikut membantu membungkusi nasi,” tambahnya.

PMI
Tim Logistik Membagikan Logistik di Dapur Umum, Sumber: Atep Maulana

Sementara itu, dukungan lain datang dari PMI Kabupaten Malang dengan mengirimkan bantuan dan personil untuk membantu dalam upaya merespon musibah semburan Awan Panas Gunung Semeru tersebut.

“Dari PMI Kabupaten Malang mengirimkan sejumlah personil sebanyak 35 yang sudah bergabung sejak tadi malam untuk membantu proses evakuasi warga dan asesmen serta pelayanan pertolongan pertama,” ujar Aprillijanto Sekretaris PMI Kabupaten Malang.

Menurutnya, pihaknya sudah mendirikan dapur umum lapangan bertempat di desa Curah Kobokan Kecamatan Prono jiwo. Tim dapur umum ini bisa menyediakan 2000 bungkus sekali masak untuk korban bencana.

Dijelaskannya, PMI menurunkan sebanyak 40 orang personil namun untuk saat ini masih 20 orang personil, karena masih melihat kondisi dilapangan selama satu Minggu.

Tim Rescue tersebut guna membantu proses evakuasi korban di lokasi Prono JIwo juga armada meliputi 1 unit hilux, 2 unit ambulans, 1 trail. Tim rescue ini yang telah memiliki spesialisasi USAR juga bekerjasama dengan KSR Poltekes di Kota Malang.

“PMI Kota Malang juga diminta oleh Rotary untuk assessment guna penempatan Hunian sementara yang biasa disebut dengan Huntara,”terangnya.

Kontributor: Atep Maulana

Tinggalkan Balasan