RANITA UIN Syarif Hidayatullah Respon Bencana Gempa Cianjur

RANITA UIN
Tim Ranita UIN Syarif Hidayatullah Respon Bencana Gempa Cianjur, Sumber foto: Ranita UIN
Ekspedisi Jawadwipa

RANITA UIN Syarif Hidayatullah melakukan respon sehubungan dengan informasi yang dikeluarkan secara resmi oleh BPBD Cianjur bahwa pada (21/11/2022) telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 SR dengan pusat gempa berada di 10 KM Barat Daya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan materil yang cukup parah. 

Bersamaan dengan informasi yang diterima, Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutta (KMPLHK RANITA UIN secara aktif merespon bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur, pada Senin (21/11) lalu. RANITA mendelegasikan 6 personil yang bertugas sebagai tim evakuasi, tim assessment, tim psikososial, tim manajemen posko yaitu Fitri Diani (FITK/PIAUD), Halimah Rashifah Ahyar (FITK/MP), Yogi Handika (FITK/PBIO), Erlin Annisa Yusrin (FIDIKOM/MD), Dicky Prasetya (FST/FISIKA) dan Offyando Vega (FAH/SPI).

RANITA UIN Respon Bencana di Cianjur

Respon aktif tersebut ditujukan oleh KMPLHK RANITA sebagai organisasi internal kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah konsisten merespon isu kemanusiaan selama 3 dekade. Selain itu, momentum respon bencana gempa Cianjur merupakan bentuk pengejawantahan divisi disaster management dan search and rescue. RANITA Tidak hanya mengirimkan delegasi relawan saat bencana, tetapi RANITA juga aktif merespon isu kemanusiaan melalui kegiatan pra bencana yaitu seperti mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat melalui progam kampung siaga bencana di Desa Ciasmara, Kabupaten Bogor dan kegiatan kemanusiaan pasca bencana seperti pembangunan pos pantau debit air setelah bencana banjir bandang, di Masamba, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Ala SADARIN, 3 Hal ini Caranya

Wilayah aksi tim RANITA pada (22-23/11) berpusat pada dua titik lokasi terdampak. Lokasi pertama, di Kampung Cipetir, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang. Dari hasil assessment sementara tim lapangan (22-23/11) diketahui bahwa terdapat 28 KK dengan total 400 jiwa sebagai penyintas. Selain itu, terdata bahwa 130 rumah, 1 sekolah dan 1 masjid yang ketiganya mengalami rusak parah. Tim lapangan RANITA juga menginformasikan mengenai kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh penyintas di lokasi terdampak antara lain; sembako, selimut, kebutuhan bayi, terpal, tiker, perlengkapan mandi. Per (23/11) tim lapangan RANITA juga melakukan giat psikososial dan manajemen dapur umum di wilayah tersebut.  

(23/11) Tim lapangan RANITA juga melakukan giat evakuasi korban di Kecamatan Cugenang. Hasil operasi search and rescue per (23/11) telah ditemukan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang masing-masing  per 1 orang di Desa Bunisari, Desa Sukamamah, Desa Cijedil.  

Ketua umum RANITA, Ammar Abdul menjelaskan, “Kami berkomitmen untuk aktif merespon isu kemanusiaan dengan mendelegasikan personil tim lapangan dengan harapan dapat membantu warga terdampak,” ujarnya. 

Ammar menambahkan, UKM RANITA UIN sedang membuka donasi untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak bencana gempa Kabupaten Cianjur. Donasi dapat disalurkan melalui informasi yang tertera pada akun resmi instagram @ranita_uin.

Kontributor: RANITA UIN

Tinggalkan Balasan