Kolera Pasca Gempa Haiti 2010

Ilustrasi Jalan di Haiti, Foto: Jose A. Iglesias
Ekspedisi Jawadwipa

Wabah kolera yang muncul sepuluh bulan pasca gempa dahsyat yang mengguncang Haiti pada 12 Januari 2010, seharusnya masyarakat mulai menata kehidupan dan perlahan bangkit dari puing-puing bencana. Namun, bukannya pemulihan yang datang, Haiti justru kembali diterpa musibah lain yang tidak kalah mematikan.

Penyakit yang menyerang sistem pencernaan ini menyebar dengan cepat, menjangkiti puluhan ribu orang dalam waktu singkat. Di tengah keterbatasan air bersih, sanitasi buruk, dan sistem kesehatan yang lumpuh akibat gempa, kolera menjadi krisis kemanusiaan lain yang memperparah upaya pemulihan Haiti. Alih-alih menyembuhkan luka lama, wabah ini justru membuka luka baru yang lebih dalam, memberitahu betapa rapuhnya fondasi kesehatan publik di negara Haiti pasca gempa terjadi.

Kolera Pasca Gempa Haiti 2010

kolera
Ilustrasi Pasien Kolera di Haiti, Foto: Dok. New York Post

Kolera merupakan penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gejalanya bisa berkembang cepat dan menyebabkan dehidrasi parah jika tidak segera ditangani.

Penularan penyakit ini biasanya terjadi melalui konsumsi makanan atau air minum yang telah tercemar bakteri tersebut. Wabah ini sering muncul di daerah dengan sanitasi buruk, akses air bersih yang terbatas, serta kepadatan penduduk yang tinggi.

Pada tanggal 22 Oktober 2010, otoritas kesehatan Haiti secara resmi mengkonfirmasi kasus pertama kolera di wilayah sekitar Sungai Artibonite, pasca terjadinya gempa yang bermagnitudo 7.0 SR.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Renaud Piarruox yang berjudul Cholera in Haiti menjelaskan bahwa, dari semua gelombang wabah kolera yang terjadi di Haiti, pada akhir 2010 hingga awal 2011 adalah yang paling mematikan. Secara resmi terdapat sekitar 4.470 orang meninggal dalam enam bulan pertama. Tetapi hasil penelitian lebih lanjut di berbagai daerah menunjukkan angka kematian sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Hal ini karena di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses layanan kesehatan yang memadai.

kolera
Ilustrasi Rumah Hancur pada saat Gempa Haiti 2010, Foto: Dok. Reddit.com

Awalnya epidemi ini diduga berasal dari lingkungan setempat namun bukti ilmiah dan investigasi menunjukkan bahwa wabah dibawa oleh pasukan PBB asal Nepal. Limbah dari kamp mereka mencemari sungai yang digunakan warga serta tes genetik juga menunjukkan bakteri kolera identik dengan variasi genetik dari Nepal. Wabah ini kemudian menyebar luas dan menjadi krisis kesehatan besar di Haiti seiring dengan padat penduduknya masyarakat yang tinggal di kamp-kamp pengungsian.

Baca juga: Throwback Kejadian Flu Spanyol

Terlepas dari kontroversi penyebab awal kolera masuk di Haiti pasca gempa yang terjadi di 2010, kondisi sanitasi yang sangat buruk di kamp-kamp pengungsian tempat ribuan orang tinggal berdesakan tanpa akses air bersih dan fasilitas kebersihan memadai membuat penyebaran kolera semakin tak terkendali. Wabah ini menjadi bukti nyata bahwa tanpa perbaikan sistem sanitasi dan kesehatan dasar, bencana kemanusiaan seperti ini akan terus berulang, menambah kerentan pasca bencana terjadi.

Penulis: Kori Saefatun

Editor: Nugrah

Sumber:

https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3974815

https://www.alodokter.com/kolera

https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2010_10_26-en

Piarroux, Renaud, Sandy Moore, and Stanislas Rebaudet. “Cholera in Haiti.” La Presse Médicale, vol. 51, 2022, p. 104136.