Mengenang Brexit 2016, Waspada Saat Mudik

ilustrasi kemacetan pada saat arus mudik, Foto: news.detik.com
Ekspedisi Jawadwipa

Kejadian brexit (Brebes Exit) 2016 yang memakan banyak korban disaat banyak masyarakat Indonesia melakukan mudik lebaran ke kampung halaman.

Arus mudik atau pulang kampung sebentar lagi tiba, dalam menyambut hari raya idul fitri yang dianut masyarakat Islam di Indonesia, masyarakat beramai-ramai pulang ke kampung halaman.Berdasarkan data dari Litbang Kompas kurang lebih akan ada 146,48 juta jiwa atau lebih dari 52 persen dari total penduduk Indonesia diprediksi akan melakukan pergerakan selama libur Lebaran 2025.

Hal yang perlu diwaspadai saat mudik lebaran tentu adalah persoalan perjalanan yang panjang dan penumpukan kendaraan di jalan-jalan akibat melonjaknya kendaraan yang ingin pergi ke tujuan yang sama.

Mengenang Brexit 2016, Waspada Saat Mudik

Mengingat ada sebuah tragedi yang perlu diketahui untuk sama-sama mewaspadai kejadian buruk yang terjadi saat arus mudik. Brexit atau Brebes Exit adalah tragedi yang seharusnya menyenangkan menyambut hari raya malah menjadi duka karena tewasnya belasan manusia dijalan menuju kepulangan.

brexit
Ilustrasi kemacetan brexit 2016, Foto: Twitter @TMCPoldaMetro

Pada Mudik 2016, kemalangan terjadi pada pemudik yang hendak pulang kampung saat itu, kemacetan parah melanda sepanjang 20 KM, sehingga setidaknya 17 pemudik meninggal dunia selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumlah tersebut diperoleh dari data resmi Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes. 

Faktor kematian pemudik karena banyak hal, yang utama adalah dipicu oleh kelelahan, sakit dan kecelakaan lalu lintas. Banyaknya kendaraan yang kehabisan bahan bakar di Brexit menambah parah kemacetan saat itu.

Dalam Berita Kompas setidaknya ada beberapa catatan evaluasi yang dikemukakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) antara lain:

  1. Infrastruktur akan dipercepat dan jaringan diperkuat.
  2. Brexit terjadi karena jalan keluar tol terlalu sempit untuk volume kendaraan yang banyak sehingga manuver kendaraan juga cukup terbatas
  3. Di sisi operasional, tempat istirahat atau rest area terlalu sempit, sehingga tidak bisa menampung jumlah pemudik yang membludak.

Evaluasi ini menjadi pembelajaran yang cukup besar bagi pemerintah untuk terus memperbaiki infrastruktur dari jalan tol, apalagi jelang mudik lebaran dan potensi membludaknya kendaraan. Samar-samar Brebes Exit Tol memang menjadi cerita lama tentang tragedi mudik yang mengenaskan, namun harapannya ini tak terulang.

Baca juga: Skandal Korupsi Pertamina 193,7 T dan Kerugian Lingkungan yang Ditimbulkan

Baik pemerintah maupun para pemudik hendaknya mempersiapkan diri pada segala kemungkinan buruk yang terjadi, terus memperbaiki infrastruktur jalanan serta menyiapkan segala skema untuk tempat istirahat para pemudik. Bagi pemudik kesehatan juga paling penting, tidak memaksakan kehendak saat sudah kelelahan serta cek kendaraan, bekal konsumsi yang cukup.

Penulis: Kori Saefatun

Editor: Nugrah