Memaknai Hari Keamanan Pangan untuk Siap Hadapi Bencana

Ekspedisi Jawadwipa

Hari Keamanan Pangan Sedunia atau World Food Safety Day (WFSD) diperingati setiap tanggal 7 Juni. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui kerja sama antara Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 2019. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dunia akan pentingnya keamanan pangan dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mendorong semua pihak untuk turut memastikan bahwa rantai pasok makanan berjalan seperti semestinya.

Secara definitif keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman dikonsumsi.

Jika menganut pada penjelasan mengenai keamanan maka isu pangan ini akan lebih berfokus memastikan agar pangan tersedia dalam kondisi baik dan layak, sebab peringatan hari keamanan pangan lahir dari organisasi yang berfokus pada kesehatan dan kelayakan. Berbeda dengan ketahanan pangan yang lebih mengacu pada akses dan ketersediaan pangan.

Memaknai Hari Keamanan Pangan

keamanan pangan
ilustrasi pengecekan keamanan bahan pangan

Dalam konteks saat bencana memastikan keamanan pangan sesuai dengan standar merupakan tantangan tersendiri, mengingat kondisi bencana adalah kondisi dimana lingkungan tidak stabil. Memastikan ketahanan pangan dan distribusi yang rata terkadang lebih menjadi prioritas dibanding dengan keamanan dan kesesuaian baku mutu pangan.

Bencana banjir misalnya dapat menjadi resiko terkontaminasinya makanan seperti beras dengan rendaman air banjir, ini menyebabkan beras menjadi berkutu dan mudah terkena bakteri. Ini pernah terjadi dalam kasus banjir di Garut di tahun 2017, menurut catatan berita antara news, 120 orang mengalami keracunan setelah menyantap makanan di tempat pengungsian bencana banjir bandang Islamic Center Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Bahkan Food Agriculture Organization of the United Nation merilis catatan yang berjudul “10 fakta untuk semua orang harus tahu tentang keamanan pangan dan abu vulkanik” saat kondisi bencana erupsi gunung berapi.

Baca juga: Dilema Sempitnya Lahan dan Ketahanan Pangan yang Mengancam

Ini menjadi pengingat betapa pentingnya masalah keamanan pangan dalam kondisi kebencanaan, situasi berat bencana seharusnya tidak menjadi beban tambahan saat keamanan pangan tidak lagi dihiraukan, dampak jangka panjang pemberian bantuan hingga monitoring setiap dapur umum kebencanaan perlu menjadi perhatian khusus dan mendetail.

Penulis: Kori Saefatun

Editor: Nugrah

Sumber: