Kebakaran hutan menjadi ancaman serius bagi ekosistem. Asap tebal berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan manusia, matinya hewan-hewan yang hidup dalam hutan serta stabilitas iklim global, sebab asap dari kejadian kebakaran hutan menimbulkan beban emisi yang tinggi.Â
Fenomena ini tidak hanya disebabkan oleh faktor alam seperti musim kemarau panjang dan sambaran petir, tetapi juga oleh aktivitas manusia, mulai dari pembukaan lahan hingga kelalaian kecil yang berujung bencana.
Di berbagai belahan dunia, terdapat daerah-daerah yang dikenal rawan akan kejadian alam ini akibat kombinasi iklim kering, vegetasi mudah terbakar, dan tekanan aktivitas manusia. Dari sabana kering Afrika hingga hutan pinus di Amerika Utara, dari hutan hujan tropis dengan gambutnya yang mengancam di Asia Tenggara hingga semak belukar di Australia, setiap wilayah memiliki karakteristik dan tantangannya masing-masing.
Daerah Rawan Kebakaran Hutan di Dunia
Sebab inilah yang membuat setiap negara punya cara-cara khusus untuk memadamkan bencana seperti ini di wilayahnya. Dikutip dari World Resources Institute (WRI), tahun 2024 tercatat sebagai tahun kebakaran hutan paling ekstrim dalam sejarah. Sedikitnya 13,5 juta hektar hutan hangus terbakar luas yang hampir setara dengan seluruh wilayah Yunani. Angka ini melonjak sekitar 13% dibandingkan rekor sebelumnya pada 2023, ketika 11,9 juta hektar hutan musnah dilalap api.Â

Tentu Indonesia bukanlah negara yang sendirian terkena karhutla tiap tahunnya, negara-negara dengan hutan yang luas seperti Amerika, Cekungan Kongo, Bolivia juga mengalami hal yang tentu dengan karakteristik hutan yang berbeda. Hutan di Amerika dengan dengan pemukiman sehingga memungkinan masyarakat untuk pindah langsung setelah terjadinya kejadian ini.
Di Eropa bagian selatan antara lain Perancis, Spanyol dan Portugal waspada yang cukup tinggi akan kejadian yang dipicu oleh gelombang panas yang tinggi. Wilayah Spanyol mengalami suhu ekstrim hampir mencapai 40 derajat celcius yang melanda sudah memasuki minggu kedua pada minggu ini. Akibatnya sekitar 400 warga harus mengungsi di sekitar Kota Caucedo.

Berdasarkan pantauan IQAir kebakaran hutan yang melanda wilayah Yunani pada akhir bulan Juni lalu telah menghancurkan pertanian, rumah hingga infrastruktur bangunan di hutan Pulau Chios Yunani. Membakar lebih dari 4.000 hektar lahan selama empat hari berturut-turut. Menariknya pihak berwenang setempat menyebut bahwa awal dari penyebab kebakaran tersebut adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai petugas kebersihan rumah tangga yang mengaku telah membuang puntung rokok sembarangan.
Baca juga: Gelombang Panas Mematikan Terjadi Beberapa Negara
Mengingat musim kemarau telah datang dan cuaca yang semakin ekstrim terus terjadi, pencegahan kebakaran hutan harus terus disiagakan. Menghindari penyebabnya juga wajib diperhatikan, seperti puntung rokok yang kecil dapat menghanguskan jutaan hektar hutan jika kondisi iklim kering yang sulit dipadamkan.(Kori/Nugrah)
Sumber:






