Tinggal di Wilayah Rawan Gempa, Berikut 3 Hal yang perlu Diperhatikan

rawan gempa
ilustrasi area rawan bencana,
Ekspedisi Jawadwipa

Hallo Sahabat DC, kalian pasti tahu kan, kalau negara kita merupakan negara yang bukan saja hanya dikelilingi gunung apidan juga rawan gempa. Selain itu, banyak pula patahan atau sesar aktif yang sewaktu-waktu dapat menyebabkan gempabumi. Gempabumi sendiri merupakan bencana yang waktu dan tempat kejadiannya tidak dapat diprediksi sama sekali kapan dan dimana akan terjadi. Terlepas dari itu sudah banyak penelitian dan catatan-catatan kejadian di masa lalu yang menyatakan bahwa intensitas kejadian gempabumi akan lebih banyak terjadi di wilayah yang dilewati oleh patahan dan sesar aktif loh.

Kalian juga perlu tahu, jika Indonesia sendiri layaknya seperti negara Jepang loh sobat. Wilayahnya sama-sama terletak di wilayah pertemuan lempeng, makanya sering terjadi gempabumi. Indonesia berada tepat di pertemuan tiga lempeng besar dunia dan memiliki banyak sesar aktif yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan gempabumi. 

Banyaknya kejadian gempabumi yang memang sering terjadi pada banyak tempat di Indonesia, membuat kita dituntut untuk paham apa saja upaya mitigasi yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak bencana. Agar kejadian bencana dapat kita kurangi, mari kita ketahui langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan sebagai manusia yang tinggal di wilayah yang dapat dikatakan rawan gempabumi.

Tinggal di Wilayah Rawan Gempa, Berikut 3 Hal yang perlu Diperhatikan

  1. Membangun Struktur Rumah Tahan Gempa
rawan gempa
Ilustrasi Rumah tahan gempa, Foto: Konsep rumah RISHA (Photo: DPUPKP)

Pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui apakah wilayah yang akan atau telah jadi tempat tinggalmu merupakan wilayah yang rawan gempabumi atau tidak (Sahabat DC bisa mengetahui wilayah rawan gempabumi di semua wilayah Indonesia melalui aplikasi InaRISK dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Jika wilayah tersebut ditujukan untuk jadi tempat tinggal barumu, kamu harus mulai memikirkan untuk mencari referensi mengenai lokasi yang tepat untuk mendirikan bangunan serta struktur rumah tahan gempa. Sangatlah tidak disarankan mendirikan bangunan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi bencana, seperti di pinggir tebing atau jurang yang curam.

Bentuk bangunan rumah panggung dengan struktur kayu merupakan rumah dengan ketahanan gempabumi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rumah dengan struktur beton. Jika sewaktu-waktu gempabumi benar-benar terjadi, dampak yang ditimbulkan akibat guncangan gempabumi bisa diminimalisir lewat struktur bangunan yang kokoh. Ohya, perlu kalian ketahui juga ya sobat, banyak korban berjatuhan saat gempabumi terjadi dikarenakan lokasi rumah yang rawan dan struktur rumah yang memang tidak kuat menahan guncangan gempabumi. Sehingga bangunan roboh dan menimpa manusia yang ada didalamnya.

Lantas apa yang harus kamu lakukan jika tempat tinggalmu dekat dengan wilayah rawan gempabumi dan sudah terlanjur dibuat dengan struktur beton? Kita lanjut ke langkah berikutnya ya sobat.

  1. Pahami Upaya Penyelamatan Diri Saat Terjadi Gempabumi
rawan gempa
Ilustrasi Jika Gempa Terjadi berlindung di bawah meja, Sumber: trainingcenter.events

Langkah yang harus kamu lakukan selanjutnya jika rumahmu berada di wilayah rawan dan sudah terlanjur dibangun dengan struktur tak tahan guncangan gempabumi adalah mengetahui upaya penyelamatan diri saat terjadi gempabumi. Perlu diingat ya sobat, ketika gempabumi terjadi bangunan yang tidak tahan guncangan gempabumi akan retak bahkan roboh dan dapat menimpa siapa saja yang ada dibawahnya. Sedangkan, saat terjadi gempabumi manusia akan sangat kesulitan untuk berlari bahkan berjalan untuk menyelamatkan diri. Oleh sebab itu kalian harus tahu upaya penyelamatan diri apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi gempabumi.

Berlindung di bawah meja atau benda lain yang dapat menahan ambrukan material bangunan sampai gempa selesai adalah hal yang paling dianjurkan. Berlari keluar rumah saat terjadi gempabumi adalah hal yang berbahaya, kalian beruntung jika bisa berlari sampai keambang pintu sobat. Namun, ketika gempabumi jendela-jendela dan pintu-pintu akan sangat sulit dibuka. Sehingga akses untuk keluar dari rumah tidak dapat diakses.

Jika kamu sedang berada dekat bangunan saat terjadi gempabumi, segeralah menghindar dari bangunan yang ada didekatmu. Ikuti petunjuk evakuasi dan carilah tanah lapang yang jauh dari bangunan-bangunan yang dapat membahayakan keselamatanmu ketika gempabumi. Kalian tidak akan bisa memprediksi akan ke arah mana bangunan yang tidak tahan gempabumi tersebut akan roboh. Jika kalian berada didekatnya jauhilah bangunan tersebut karena dikhawatirkan akan menimpa dirimu sobat.

  1. Perbanyak Mendapatkan Akses Informasi Kebencanaan
4 rekomendasi
Ilustrasi Akses Informasi

Hal yang terkadang kita lupa untuk lakukan adalah memperbanyak dan mendekatkan diri dengan arus informasi yang memang kita butuhkan. Salah satunya adalah ketika kita tahu berada didaerah rawan gempabumi. Namun, tidak banyak mengakses pengetahuan dan informasi terbaru mengenai risiko bencana yang sangat mungkin terjadi ditempat kita. 

Baca juga: 4 Rekomendasi Situs yang Menambah Wawasan Tentang Isu Bencana

Sahabat DC, di zaman yang semua sudah serba digital ini apalagi wilayah kita rawan bencana terutama gempabumi. Memiliki akses pada pengetahuan dan informasi terbaru adalah hal yang sangat penting ya. Jika kalian sadar dan tahu tempat kalian adalah wilayah yang rawan bencana. Sudah seharusnya kalian memperbanyak pengetahuan yang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas diri kalian dalam menghadapi bencana. Menggali pengetahuan tentang apa yang dilakukan sebelum, sesaat, dan setelah gempa, serta keterampilan apa saja yang harus dimiliki oleh kita yang tinggal didaerah rawan bencana adalah satu hal yang sangat bermanfaat dalam upaya pengurangan risiko bencana loh. 

Tak lupa juga untuk terus mengetahui informasi terbaru tentang potensi dan kejadian bencana yang berada dekat dengan wilayah kalian ya. Lewat diketahuinya informasi-informasi terbaru tersebut kalian dapat mempersiapkan hal-hal apa saja yang dapat dipersiapkan dan dilakukan dalam upaya penyelamatan maupun pengurangan risiko bencana.

Penulis: Iqbal Ramadhan

Editor: Nugrah Aryatama