Tragedi longsor besar melanda desa Tarasin di kawasan pegunungan Jebel Marra, Darfur Barat, Sudan, pada Minggu (31/8/2025). Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut memicu longsor besar yang menghancurkan seluruh permukiman dan menewaskan lebih dari 1.000 jiwa.
Berdasarkan keterangan kelompok Sudan Liberation Movement/Army (SLM/A), kelompok yang menguasai daerah tersebut mengatakan bahwa hampir seluruh penduduk desa terkubur oleh tanah. Hanya satu orang yang berhasil selamat dari bencana ini.Â
Hingga Kamis (04/09), tim penyelamat berhasil mengevakuasi sekitar 375 jenazah dari reruntuhan tanah. Namun jumlah korban diperkirakan masih bertambah mengingat medan sulit dan akses ke lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan hewan tunggangan.

Longsor di Sudan, Menimbun 1000 Orang
Bencana ini diakibatkan oleh hujan deras dengan intensitas yang tinggi selama berhari-hari, serta Jebel Marra dikenal sebagai kawasan vulkanik dengan curah hujan lebih tinggi dibanding wilayah lain di Darfur. Kondisi itu menjadikan wilayah tersebut lebih rawan terhadap longsor, terutama saat musim hujan. Lokasi daerah Tarasin yang terisolasi juga membuat upaya pencarian dan pertolongan berjalan lebih lambat.
Tragedi ini tentu memperburuk krisis kemanusiaan di Sudan yang sebelumnya sudah dilanda konflik antara militer dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Ribuan orang yang mengungsi dari perang kini harus menghadapi bencana lain dari alam.
Sebelumnya banyak penduduk dari negara bagian Darfur Utara mencari perlindungan di wilayah Pegunungan Marra, setelah perang antara tentara Sudan dan Rapid Support Forces (RSF) paramiliter memaksa mereka meninggalkan rumah mereka.

Gubernur Darfur yang bersekutu dengan tentara, Minni Minnawi, menyebut tanah longsor itu sebagai, tragedi kemanusiaan. “Kami menghimbau organisasi-organisasi kemanusiaan internasional untuk segera turun tangan dan memberikan dukungan serta bantuan di saat kritis ini, karena tragedi ini lebih besar daripada yang dapat ditanggung sendiri oleh rakyat kami,” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita AFP.
Baca juga: Hebatnya Mitigasi di Swiss, Desa Tertimbun Longsor Nyaris Tanpa Korban
Kepala Komisi Uni Afrika, Mahmoud Ali Youssouf, mengimbau pihak-pihak yang bertikai untuk “membungkam senjata dan bersatu dalam memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan darurat yang cepat dan efektif kepada mereka yang membutuhkan”.(Kori/Nugrah)