Kampung ramah lingkungan (KRL) merupakan salah satu program dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, program ini ditujukan untuk menangani limbah rumah tangga, limbah kaca, limbah plastik dan memelihara lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi bersih,
Pemerintah mencanangkan program ini agar pengelolaan lingkungan lebih terstruktur dan terorganisir tujuannya supaya berjalan lebih signifikan dan terarah ke depan nya. Maka di tahun 2018 terbentuk lah kampung ramah lingkungan (KRL) Matahari yang tepatnya berada di RW 12, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Isu yang pertama kali ada dan dicanangkan di kampung ramah lingkungan (KRL) Matahari yaitu tentang pengelolaan sampah yang dimana pengelolaan sampah sangatlah penting karena memiliki dampak besar bagi lingkungan, kesehatan manusia, serta berkelanjutan ekosistem yang di lingkungan tersebut.
Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari
KRL Matahari memiliki kelompok-kelompok kerja yang berada di dalamnya, yang pertama ada Kelompok Wanita Tani (KWT). Kelompok Wanita Tani ini difokuskan untuk mengembangkan program ketahanan pangan di RW 12 Kelurahan Nanggewer yang dimana hasil panen dari menanam sayur-sayuran dan lain sebagainya bisa dinikmati oleh anggota KRL Matahari dan warga RW12 di Kelurahan Nanggewer khususnya.
Selanjutnya ada juga bank sampah yang dimana difokuskan untuk pengelolaan sampah rumah tangga yang sudah di pilah seperti sampah organik yang nantinya akan di olah oleh bank sampah menjadi pupuk kompos dan yang non organik di daur ulang kembali atau bisa menjadi pot dari botol plastik.
Lalu yang terakhir posyandu yang menaungi program PHBS bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Untuk keseluruhan anggota Kampung Ramah Lingkung (KRL) Matahari itu sendiri kurang lebih ada 50 orang, yang dimana 30 anggotanya berada di Kelompok Wanita Tani (KWT), 15 anggotanya berada di bank sampah, lalu 5 anggotanya berada di Posyandu.
“keselurahan anggota Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari saling membantu dan mendukung, bekerja atas kepedulian demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat tentunya.” Ujar Sekertaris umum KRL Matahari, Ratri Pujiastuti.
Sejak berdirinya Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari tidak serta merta berjalan dengan lancar. Banyak kendala khususnya di biaya dan lain sebagainya. Maka dari itu Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari berinisiatif memperluas jejaring social, bekerja sama dengan banyak pihak contohnhya seperti Dinas Kelautan dan Perikanan DKP dan banyak mengikuti kegiatan lomba yang pernah diadakan oleh Pekarangan Pangan Lestari P2L dan berhasil menjadi juara.
Di tahun 2023 Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari juga pernah menjuarai lomba pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diselenggarakan Kementrian Lingkungan Hidup. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi momentum bagi pengelolaan sampah secara berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif terhadap kontribusi upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Dari kegiatan tersebut KRL Matahari mendapatkan bantuan berupa greenhouse dan peralatan pertanian dan juga ada bantuan seperti benih, pupuk yang diberikan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Baca juga: Suku Badui, Ketahanan dan Kesejahteraannya di Antara Ancaman Bencana Alam di Jawa Barat
Setelah mengikuti banyak kegiatan tersebut dan mendapat banyak apresiasi, Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari berupaya untuk bergerak secara mandiri dari modal yang sudah di dapat. Hasil pertanian tersebut dapat dijual dan keuntungannya untuk pembelian benih dan pupuk kembali.Kampung Ramah Lingkungan (KRL) pada hakikatnya adalah mengeluarkan semua potensi dan kekuatan serta kepedulian masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan untuk kenyamanan, keindahan serta kebersihan dan penataan lingkungan yang baik menuju kehidupan yang lebih baik.
Penulis: Adityan M.D.P
Editor: Nugrah Aryatama