Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Bagian Lain Indonesia

Ilustrasi Kebakaran Hutan, Foto: Foto: AP Photo/Argyris Mantikos
Ekspedisi Jawadwipa

Jika musim penghujan identik dengan bencana tanah longsor dan banjir maka musim kemarau potensi kebencanaan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan lebih sering terjadi. Terutama daerah dengan kawasan gambut yang tinggi seperti pulau Sumatera.

Meskipun pada tahun ini berdasarkan pemantauan BMKG hingga akhir Juni 2025, menunjukkan bahwa baru sekitar 30% zona musim di Indonesia yang telah memasuki periode musim kemarau. Yang artinya sebagian besar wilayah Indonesia lain masih masuk musim penghujan. Tetapi waspada bencana akibat karhutla tetap mengintai di wilayah Indonesia.

Kebakaran hutan dan lahan pada pertengahan tahun ini merusak sejumlah kawasan di Indonesia. Puluhan ribu hektar hutan terbakar, mengancam ekosistem, kesehatan masyarakat, dan perekonomian lokal.

Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Bagian Lain Indonesia

kebakaran hutan
Kebakaran Hutan di Sumatera Utara, Foto: Ist/VIVA Medan

Terlapor bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menerima informasi terkait insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa titik api pertama kali terdeteksi pada pukul 19.00 WIB, Rabu, 9 Juli 2025, di Desa Sigama, Kecamatan Padang Bolak. Kebakaran tersebut telah sedikitnya melahap dua hektare lahan.

Pada hari yang sama, kebakaran hutan dan lahan juga melanda wilayah Kenagarian Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sekitar pukul 16.30 WIB, yang juga membakar dua hektar lahan.

Waspada kebakaran lahan dan hutan sudah disiagakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) semenjak bulan April lalu, apel nasional menandai kesiapsiagaan pemerintah untuk menangani bencana satu ini.

BMKG memprediksikan pada Juli-September 2025, risiko karhutla akan meluas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. NTT, NTB, Papua Selatan, Kalimantan Selatan, serta Bangka Belitung yang merupakan wilayah dengan potensi risiko tertinggi.

kebakaran hutan
Kebakaran Hutan di Indonesia, Foto: Rini Sulaiman/Norwegian Embassy

Dikutip dari Tempo terdapat 5 kondisi karhutla terparah di Indonesia antara lain terjadi tahun 1977, 1982, 2006, 2015 dan 2019. Sedangkan di tahun 2024 sendiri 376 ribu hektar terbakar oleh api, ini biasanya diperparah oleh kondisi El Nino yang kerap terjadi di Indonesia sehingga masa musim kemarau terkadang lebih panjang.

Bukan tanpa alasan karhutla menjadi ancaman bagi masyarakat terutama yang dekat dengan hutan asap kebakaran hutan seringkali mengganggu pernapasan bahkan bisa meregang nyawa.

Baca juga: Melihat Aksi Relawan PMI Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan

Pemerintah juga menyarankan untuk patroli hutan secara rutin serta pemanfaatan Informasi BMKG yaitu informasi prediksi iklim dan potensi karhutla BMKG dapat diakses secara interaktif melalui situs resmi BMKG. Berikut dengan data kualitas udara, hotspot, dan prediksi potensi karhutla juga tersedia untuk mendukung kesiapsiagaan kebakaran lahan dan hutan.(Kori/Nugrah)