Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG, Indonesia Harus Siap Hadapi Bencana

Ilustrasi Cuaca Ekstrem, Foto: Istockphoto
Ekspedisi Jawadwipa

Peringatan cuaca ekstrem hujan deras telah diperingati sebelumnya oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika), menyusul setelah peringatan panas ekstrem di berbagai daerah. Meskipun kini berita cuaca seakan tumpang tindih antara panas dan hujan yang berlebih, karena kondisi krisis iklim yang terjadi, namun peringatan cuaca ekstrem harus terus diwaspadai.

BMKG lewat berbagai alat modernnya, mengingatkan untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung mulai November hingga Februari 2026.

Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG

cuaca ekstrem
Ilustrasi curah hujan tinggi karena cuaca ekstrem, Foto: Dok. Kedaipena.com

Dalam apel kesiapsiagaan bencana Kementerian Pekerjaan Umum, BMKG mengungkapkan akan terjadi fenomena La Nina lemah, meskipun dampaknya tidak akan terlalu signifikan pada kondisi curah hujan, tetapi disini BMKG mendeteksi adanya Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia bagian barat daya Lampung dan beberapa sirkulasi siklonik lain yang akan turut mempengaruhi dinamika cuaca di Indonesia.

Beberapa daerah yang dicatat akan mengalami curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua bagian selatan.

Masih dalam momen apel kesiapsiagaan bencana, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggono mengingatkan juga, untuk memastikan infrastruktur dan bangunan dapat bertahan dan beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem ini.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, pemerintah harus selalu hadir dan tanggap terhadap situasi darurat. Kita mungkin tidak dapat sepenuhnya mengendalikan alam, namun kita dapat memastikan bahwa infrastruktur yang sudah dibangun mampu bertahan dan berfungsi dengan baik dalam menghadapi tantangan alam tersebut,” tutupnya.

Pemantauan cuaca berbasis region sebenarnya bisa terus dipantau melalui laman BMKG, namun masyarakat lokal juga penting mengetahui karakteristik daerahnya masing-masing, sebab banyak informasi lokal yang terlewat jika hanya mengandalkan portal online saja.

cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem, Foto: Dok. kompas.id

Waspada hujan ekstrim juga disertai dengan bencana lain seperti tanah longsor dan banjir, yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat hingga korban jiwa.

Baca juga: Topan Kalmaegi Mengamuk Hantam Filipina

Mulai aktif berkoordinasi dengan lembaga penanggulangan bencana daerah (BPBD), posko siaga, serta perangkat desa, bisa menjadi langkah tepat untuk turut bersiaga bencana selain itu hal lain yang bisa dilakukan adalah seperti memastikan saluran air tidak tersumbat, memantau kondisi lereng bagi warga di daerah perbukitan, hingga menyiapkan tas siaga darurat dapat membantu mengurangi resiko saat bencana terjadi.(Kori/Nugrah)