Hallo sobatt DC.. Ternyata dari zaman sebelum masehi hingga sekarang, Santorini telah mengalami letusan gunung berapi, gempa bumi,tsunami dan penaklukan oleh berbagai kekuatan. Pulau ini sendiri merupakan sebuah pulau di Yunani yang telah menjadi saksi bisu dari beberapa bencana alam dan sejarah yang signifikan sepanjang masa.
Berdasarkan penemuan di situs arkeologis yang ada di pulau ini, kehadiran manusia di pulau tersebut dimulai pada masa Neolitik. Pulau ini merupakan lokasi peradaban penting sekitar tahun 3600 SM. Dulunya Santorini dikenal dengan nama Stongili dari Bahasa Yunani yang berarti “Bundar”, yang memainkan peran penting dalam membentuk sejarah.
Sejarah Bencana Santorini
Pulau Santorini, yang terletak di Laut Aegea, terkenal dengan keindahan alamnya, arsitektur putih yang ikonis, dan sejarah vulkanisnya. Santorini adalah hasil dari letusan gunung berapi yang besar sekitar 3.600 tahun yang lalu, yang menyebabkan keruntuhan kaldera dan membentuk bentuk pulau yang kita lihat sekarang.
Pulau ini juga dikenal dengan formasi geologisnya yang unik, berupa kaldera besar yang terbentuk akibat letusan vulkanik dahsyat ribuan tahun lalu. Bentuk pulau yang menyerupai bulan sabit dan tebing-tebing curam yang menghadap ke laut pun menjadi ciri khasnya.
Letusan minos, atau letusan thera terjadi sekitar 3600 tahun lalu. Letusan ini mderupakan salah satu letusan gunung berapi terbesar yang yang pernah tercatat dalam sejarah.
Letusan vulkanik terbesar pada masa prasejarah, diperkirakan terjadi sekitar 1600 SM. Letusan ini membentuk lanskap pulau dan berdampak pada peradaban sekitarnya.

Pada bulan Juli 1956, dua gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 7 skala Richter terjadi di wilayah yang sekarang aktif secara seismik. Salah satunya terjadi di kerak bumi bagian atas dan menyebabkan tsunami lokal dengan ketinggian gelombang hingga 22 meter di Pulau Amorgos. Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan parah di wilayah tersebut.
Lima puluh orang meninggal. Dalam rangkaian gempa bumi saat ini, kita melihat gempa yang jauh lebih lemah. Zona patahan tahun 1956 belum mengumpulkan cukup energi lagi karena tingkat perpindahan yang rendah, tetapi pergerakan di zona patahan lain yang sebelumnya tidak aktif tidak dapat dikesampingkan.
Jika gempa bumi yang sebanding dengan gempa bumi tahun 1956 atau letusan gunung berapi (letusan besar terakhir gunung berapi Kolumbo terjadi pada tahun 1650) terjadi hari ini, dampak yang lebih kuat dapat diperkirakan terjadi karena populasi yang lebih padat.
Guncangan tanah yang kuat dapat merusak atau menyebabkan bangunan runtuh, terutama bangunan tua atau yang tidak dibangun untuk tahan gempa. Tsunami dapat menghantam wilayah pesisir dan menyebabkan banjir, tidak hanya di Pulau tersebut, tetapi juga di pulau-pulau tetangga dan daratan Yunani. Longsor bawah laut kaldera juga dapat terjadi. Namun, kemungkinan terjadinya hal ini masih rendah.
Lalu yang terbaru pada 1 Februari 2025 sekitar 1.440 gempa bumi telah mengguncang pulau Santorini, menurut catatan institut geodinamika di negara itu.
Dari jumlah tersebut, sekitar 440 di antaranya berkekuatan di atas 3 Skala Richter dan 73 gempa melebihi 4 Skala Richter.
Pulau itu juga mencatat 45 gempa pada hari rabu, dua di antaranya berkekuatan di atas 4 Skala Richter dan 10 gempa di atas 3 Skala Richter.
Baca juga: Seperti Tertutup Selimut, Ini 6 Gunung Api Bawah Laut di Indonesia
Penyebab Gempa Bumi di Santorini
1. Lokasi di Zona Subduksi: Pulau ini terletak di zona subduksi, di mana lempeng tektonik Afrika sedang menunjam ke dalam lempeng tektonik Eurasia. Hal ini menyebabkan tekanan dan gesekan yang besar, yang dapat memicu gempa bumi.
2. Aktivitas Vulkanik: Santorini adalah sebuah pulau vulkanik yang masih aktif. Aktivitas vulkanik dapat menyebabkan gempa bumi karena pergerakan magma dan gas di bawah permukaan tanah.
3. Struktur Geologi: Santorini memiliki struktur geologi yang kompleks, dengan banyak sesar dan lipatan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan dan gesekan yang besar, yang dapat memicu gempa bumi.
4. Pergerakan Lempeng Tektonik: Pergerakan lempeng tektonik Afrika dan Eurasia dapat menyebabkan gempa bumi di Santorini.
5. Kondisi Tanah: Santorini memiliki tanah yang labil dan rentan terhadap gempa bumi, karena tanahnya terdiri dari material vulkanik yang tidak stabil.
Dibalik keindahan alamnya Santorini menyimpan banyak Sejarah bencana terbukti bahwa pulau ini telah mengalami berbagai bencana alam dan sejarah sepanjang masa. Namun, Pulau ini juga masih tetap menjadi salah satu tujuan wisata popular di Yunani.
Penulis: Adityan M.D.P
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Santorini
https://news.detik.com/dw/d-7764720/panik-di-santorini-mungkinkah-terjadi-gempa-bumi-besar