Virus HMPV yang sedang ramai dibicarakan saat ini pasti menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. bagaimana kalo kita mengenal virus Human Metapneumovirus (HMPV) dari awal kemunculan sampai sekarang. Beberapa hari kebelakang wabah Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang melanda China bagian Utara sedang menjadi perhatian internasional.
Mengapa bisa demikian, ternyata virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, yang menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di negara China bagian Utara. Kementrian Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah resiko penularan virus ini.
Mengenal Virus HMPV, Dulu dan Sekarang
Apa itu Human Metapneumovirus (HMPV)
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyebabkan penularan penyakit di bagian saluran pernapasan. Penularan virus HMPV biasanya menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, serta demam.
Virus HMPV dapat menyerang siapa saja, tetapi virus HMPV lebih sering terjadi pada bayi, anak dibawah 5 tahun, lansia yang memiliki penyakit kronis, serta orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Asal usul virus HMPV
Virus HMPV pertama kali dilaporkan pada tahun 2001 oleh kelompok peneliti virology dari belanda. Virus ini menyebar melalui kontak langsung antar manusia atau saat seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Dikutip dari jurnal Epidemologi of Human Metapneumovirus, peneliti Bernadette G. van den Hoogen dan rekanya mendeteksi virus HMPV dalam sekresi pernapasan 28 anak kecil di Belanda dan awalnya menonjol dari Virus pernapasan lainnya.
Virus HMPV Tidak Berpotensi Pandemi
Guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Profesor Tri Wibawa, menyatakan HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi.
“Tidak berpotensi menyebabkan pandemi serta memiliki risiko yang lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2,” kata Tri dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, 9 januari 2025.
Berbeda dengan SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 yang dapat menyerang segala usia, virus HMPV lebih rentan menyerang anak-anak dan orang dengan respon kekebalan tubuh yang lemah. Tri wibawa mengatakan HMPV sejatinya sudah beredar lama di seluruh dunia dan bahkan diyakini setiap orang pernah terinfeksi di masa kecilnya. Namun virus tersebut baru diindentifikasi secara gamblang pada 2001.
Baca juga: 7 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Mental
Meskipun HMPV adalah virus lama dan tidak mematikan, hingga kini belum tersedia vaksin untuk virus tersebut. Anggota Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) mengatakan tidak adanya vaksin karena penyakit akibat virus ini tidak terlalu berat dan hanya menyebabkan berbagai gejala ringan seperti batuk dan flu.
“Karena penyakit ini (HMPV) tidak berat, gejalanya ringan saja, dan juga tidak ada outbreak yang mengkhawatirkan, maka sampai saat ini belum ada masyarakat ilmiah atau farmasi yang membuat obat antivirusnya,” kata Erlina Burhan dalam diskusi ‘Rekomendasi PB IDI mengenai HMPV’ melalui platform Zoom pada Rabu (8 Januari 2025).
Erlina mengatakan untuk pembuatan vaksin dalam mencegah penyebaran virus HMPV juga belum dibuat oleh lembaga kesehatan.
“Kalau ditanyakan tentang pencegahan vaksin kami belum ada, sehingga saat ini belum ada vaksin untuk HMPV ini, yang bisa mencegah infeksi,” ujarnya.
Meski belum ada antivirus atau vaksin, Erlina mengatakan ada obat yang mampu menangani HMPV bila seseorang telah mengalami gejala yang parah. Obat tersebut adalah RIBAVIRIN, yakni antivirus untuk mencegah kelainan infeksi saluran pernapasan.
Himbauan Menkes RI soal HMPV
Walaupun tidak berpotensi menjadi pandemi dan tidak mematikan bagi yang terpapar, Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan guna menjaga kesehatan tubuh. Ia menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat, tidur cukup, dan rajin berolahraga.
Selain itu, menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala seperti batuk, pilek, atau bersin juga sangat dianjurkan. “Terapkan langkah 3M: menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, terutama di tempat-tempat umum,” katanya.
Widyawati, juru bicara Kementerian Kesehatan, menambahkan bahwa penting untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan menggunakan masker, terutama ketika berada di tempat umum. Ia juga menyarankan agar masyarakat segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
Penulis: Adityan M.D.P
Sumber :
Human Metapneumovirus (HMPV) : gejala penularan, dan pencegahan (8 januari 2025), https://www.biofarma.co.id/id/announcement/detail/human-metapneumovirus-hmpv-gejala-penularan-dan-pencegahan
Sederet fakta tentang Virus HMPV, Simak yuk. (10 Januari 2025), https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/sederet-fakta-tentang-virus-hmpv-simak-yuk
Wabah Virus HMPV Merebak di China, Kemenkes himbau Publik untuk Waspada (3 Januari 2025), https://kemkes.go.id/id/Wabah-Virus-HMPV-Merebak-di-China,%20Kemenkes-Imbau-Publik-untuk-Waspada
Asal usul Penyakit HMPV yang Bikin Heboh, Sudah ditemukan Sejak Tahun 2001, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7724592/asal-usul-penyakit-hmpv-yang-bikin-heboh-sudah-ditemukan-sejak-tahun-2001