PM2.5 dan Dampaknya bagi Kesehatan

PM2.5
ilustrasi PM2,5, Sumber: epa.gov
Ekspedisi Jawadwipa

PM2.5 merupakan zat pencemar atau polutan yang berhubungan dengan indeks kualitas udara yang biasa kita lihat di website www.iqair.com kan? Dimana setiap harinya dalam satu wilayah ada angka yang keluar menunjukan kualitas udara serta dampaknya secara umum bagi kesehatan manusia. Lantas zat apakah yang menjadi patokan atau indikator dalam kategorisasi kualitas udara tersebut?

PM2.5

Zat pencemar atau polutan PM2.5 biasa juga disebut dengan Particulate Matter 2.5 merupakan zat pencemar yang terdapat di udara. Zat pencemar yang dimaksud adalah zat pencemar yang ukurannya tidak melebihi 2.5 mikrometer atau 1/30 diameter rambut manusia. Zat inilah yang menjadi patokan atau indikator indeks kualitas udara yang ada pada suatu wilayah, yang juga digunakan dalam pengukuran indeks kualitas udara oleh website www.iqair.com

Dijadikannya zat PM2.5 sebagai indikator pencemaran udara suatu wilayah tidak lain dan tidak bukan dikarenakan sumber pencemarnya yang berasal dari banyak aktivitas manusia. Aktivitas manusia yang menjadi penyebab pencemaran udara di antaranya digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sumber pencemar bergerak dan tidak bergerak.

Sumber pencemar udara tidak bergerak yang menyumbangkan banyak zat pencemar PM2.5 biasanya adalah industri yang di dalamnya ada pembakaran, seperti yang terjadi pada pembangkit listrik yang menjadikan batubara sebagai bahan bakar dalam proses pembakarannya.

Selain itu, sumber pencemar bergerak yang banyak berkontribusi besar dalam turunnya kualitas udara di banyak perkotaan adalah kendaraan bermotor. Dimana proses pembakaran yang tidak sempurna dari kendaraan bermotor, mengeluarkan zat PM2.5 dalam jumlah yang besar ke udara bebas. Di perkotaan konsentrasi zat PM2.5 menjadi sangat besar dikarenakan jumlah kendaraan bermotor yang kian hari kian bertambah. 

Ukurannya yang sangat kecil dan tidak terlihat sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia. Faktor dari kecilnya ukuran zat PM2.5 dapat berakibat fatal bagi kesehatan, karena dapat masuk ke paru-paru dan mengendap di alveolus. Sehingga menimbulkan banyak gangguan fungsi pernapasan pada manusia. Setidaknya menurut survei yang dilakukan oleh CREA (Centre for Research on Energy and Clean Air) pada laporannya di tahun 2020.

Cemaran zat PM 2.5 dan peranannya pada manusia telah menyebabkan banyak kasus gangguan pernapasan di banyak wilayah. Ada beberapa penyakit yang merupakan turunan dari gangguan pernapasan yang bahkan menyebabkan kematian, di antaranya penyakit stroke, kanker paru, infeksi saluran pernapasan, dan paru obstruktif kronis.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan jika di wilayah kalian memiliki indeks kualitas udara yang buruk. Hal yang bisa dilakukan dirumah kalian adalah menutup jendela maupun akses yang membuat rumah bisa dimasuki oleh zat pencemar seperti PM2.5. Selain itu, nyalakan alat penyaring udara jika di rumah kalian memiliki penyaring udara. Hal yang dapat dilakukan lainnya jika kalian akan beraktifitas di luar ruangan adalah menggunakan masker selama beraktivitas. Hal ini sangat  baik untuk mencegah zat PM2.5 masuk ke dalam tubuh lewat rongga hidung. Mengurangi aktivitas di luar ruangan dapat dilakukan jika kondisi kualitas udara di wilayahmu dalam kondisi yang sangat buruk.

Penulis: Iqbal Ramadhan

Editor: Lien Sururoh

Tinggalkan Balasan