Ledakan Amunisi di Garut, Tak Sekali Terjadi di Indonesia

Ilustrasi Amunisi Kadaluarsa, Foto: Pexels/Megapixalstock
Ekspedisi Jawadwipa

Pada Senin, 12 Mei 2025, ledakan amunisi pada pemusnahan amunisi di Garut pada menelan korban 13 orang, sembilan diantaranya adalah masyarakat sipil. Hal ini terjadi karena adanya ledakan saat setelah pemusnahan amunisi yang dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi Tiga dari Pusat Peralatan TNI AD.

Pemusnahan dilakukan yang dilakukan awalnya, proses berjalan sesuai prosedur dengan pengecekan lokasi dan personel. Peledakan amunisi kedaluwarsa di dua sumur yang sudah dipersiapkan awalnya berlangsung lancar. Tim penyusun amunisi sebelumnya melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang telah disiapkan.Kemudian peledakan dilakukan setelah seluruh tim pengamanan berada di pos masing-masing untuk melakukan pengamanan dan setelah situasi dinyatakan aman.

Ledakan Amunisi di Garut, Tak Sekali Terjadi di Indonesia

ledakan amunisi
Ilustrasi Saat Peledakan Amunisi, Foto: ANTARA/HO-Warga

Tim kemudian beralih untuk mempersiapkan lubang ketiga yang khusus ditujukan untuk menghancurkan sisa-sisa detonator yang telah digunakan.Namun saat detonator dimasukkan ke dalam lubang pemusnahan, terjadi ledakan mendadak yang diikuti ledakan kedua beberapa menit kemudian

Dikutip dari Kompas, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menuturkan bahwa, warga sipil yang menjadi korban diduga sedang mengumpulkan logam bekas dari amunisi seperti granat dan mortir. Praktik ini umum terjadi saat pemusnahan amunisi meskipun berisiko tinggi.

Ledakan amunisi bisa menjadi bencana karena dampaknya sangat besar, cepat, dan seringkali tidak terduga. Ledakan seperti ini bukan sekadar kecelakaan militer, hal ini bisa menyebabkan tragedi kemanusiaan.

Di Indonesia ledakan amunisi ini bukan yang pertama kali terjadi. Serangkaian ledakan pernah terjadi, di Gudang Amunisi Kodam Jaya di Ciangsana pada Sabtu malam, 30 Maret 2024. Dentuman bertubi-tubi disertai api besar memicu kepanikan warga. Ribuan amunisi meledak, namun tidak ada korban jiwa.

ledakan amunisi
Proses Pemusnahan Amunisi Kadaluarsa, Foto: Dok.inilahkoran.id

Pada 5 Maret 2014, gudang amunisi milik Kopaska di Markas Komando Pasukan Katak di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak. Kejadian ini melukai 87 orang dan 1 orang meninggal dunia. 

Dan yang terlama terjadi pada tahun 1984 di era orde baru yang terjadi di Gudang Amunisi Kodam II/Sriwijaya, Palembang. Meskipun pada saat itu tidak ada dokumentasi karena dibatasi sensor saat itu.

Baca juga: Mengenang Brexit 2016, Waspada Saat Mudik

Rangkaian insiden ledakan amunisi di Indonesia, termasuk yang terbaru di Garut, menunjukkan bahwa pemusnahan maupun penyimpanan bahan peledak tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun yang dilakukan secara rutin oleh aparat militer dengan prosedur yang ketat tetapi risiko di baliknya tetap tinggi terutama ketika melibatkan warga sipil yang belum sepenuhnya memahami bahaya yang mengintai di balik sisa-sisa logam dan amunisi. (Kori/Nugrah)

Sumber

https://www.tempo.co/hukum/-fakta-fakta-gudang-amunisi-tni-meledak-bukan-yang-pertama-71946

https://news.detik.com/berita/d-7911715/5-fakta-ledakan-amunisi-di-garut-tewaskan-belasan-jiwa

https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/05/12/174300288/ledakan-amunisi-di-garut-tewaskan-13-orang-termasuk-kepala-gudang