Gempa Berulang di Bogor dan Sekitarnya, Wilayah Mana Saja yang Merasakan?

Ilustrasi Gempa, Foto: Shutterstock/Andrey VP
Ekspedisi Jawadwipa

Gempa sudah tidak asing dirasakan oleh masyarakat Indonesia, sebab diketahui bahwa geografis Indonesia berdiri di atas patahan geologis yang sewaktu waktu dapat bergerak. Masyarakat lokal menyebutkan bermacam-macam mulai dari lini, lindu atau sebutan-sebutan lain yang merujuk pada guncangan akibat aktivitas tektonik bumi. 

Intensitasnya pun berbeda-beda ada yang keras disertai dentuman atau bahkan tidak dirasakan secara langsung oleh manusia, tergantung pada magnitude dan kedalaman dari kejadian itu sendiri.

Di wilayah urban biasanya informasi kegempaan cukup mudah didapatkan sebab arus informasi yang cepat, seperti guncangan yang terjadi di Bekasi bulan lalu, dengan magnitude yang cukup besar dan hampir seluruh masyarakat merasakan guncangan tersebut yang cukup mengejutkan.

Gempa Berulang di Bogor dan Sekitarnya

gempa
Pusat Gempa 20 September 2025, Foto: Dok. BMKG

Wilayah Jabodetabek, tepatnya daerah Bogor, mengalami beberapa kali kejadian ini dalam beberapa hari terakhir. Rangkaian aktivitas ini diawali dengan kejadian gempa pada Sabtu malam, 20 September 2025, pukul 23.47 WIB. Dikutip dari BMKG, pusatnya berada di darat sekitar 26 km timur laut Sukabumi dengan magnitudo 4,0 dan kedalaman 7 km. Getarannya dirasakan di sejumlah wilayah, antara lain Pamijahan (III MMI), Palabuhanratu (II MMI), Kalapanunggal dan Kabandungan (III–IV MMI), Leuwiliang (III MMI), Bogor (II–III MMI), serta Parungkuda (II MMI).

Tak lama setelahnya pada pukul 23.56 WIB, kejadian kedua mengguncang dengan magnitudo 3,0 di darat, berjarak 25 km barat daya Kota Bogor pada kedalaman 6 km. Getaran dirasakan lebih ringan, yakni di Kalapanunggal dan Kabandungan (II–III MMI), Pamijahan, Leuwiliang, serta Bogor (II MMI).

Tidak sampai satu jam, kejadian ketiga kembali mengguncang pada pukul 00.22 WIB dengan magnitudo 2,6 di darat 26 km timur laut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 10 km. Getaran ringan dirasakan di Kalapanunggal dan Kabandungan dengan intensitas II MMI.

Kejadian atau susulan keempat kembali mengguncang pada pukul 01.59 WIB dengan magnitudo 3,8 di darat 26 km timur laut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 8 km. Getarannya cukup terasa di Leuwiliang, Kabandungan, Pamijahan, serta Cibadak dengan intensitas II–III MMI, bahkan dirasakan hingga Pelabuhan Ratu.

Dan yang terbaru pada Minggu sore 21 September 2025 pukul 16.23 WIB, gempa kelima kembali terjadi dengan magnitudo 3,8 di darat 28 km timur laut Sukabumi pada kedalaman 8 km. Getaran ringan dirasakan di Kalapanunggal dengan skala II MMI.

gempa
Ilustrasi Kerusakan Rumah akibat Gempa, Foto: Dok. ebcmedia

Dari rangkaian kejadian tersebut, gempa pertama merupakan kejadian yang cukup besar kejadian setelahnya merupakan kejadian-kejadian susulan. Selain itu data diatas adalah data BMKG dari gempa yang dirasakan, diluar dari yang dirasakan banyak rentetan kejadian yang terjadi saat itu di wilayah Bogor dan sekitarnya.

Baca juga: Terjebak Longsor, 7 Pekerja Tambang Freeport Menunggu Nasib Baik

Selain itu fenomena ini menimbulkan beberapa kerugian, dikutip dari Kompas, sekitar 20 warga dilaporkan terdampak akibat rangkaian kejadian tersebut. Meski tidak ada korban jiwa maupun luka, sejumlah rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang. BMKG menjelaskan, kerusakan dipicu oleh kombinasi kedalaman gempa yang dangkal, kondisi tanah di sekitar lokasi yang relatif lunak, serta bangunan milik warga yang belum memenuhi standar tahan gempa.(Kori/Nugrah)