Jika beberapa dekade lalu panas ekstrem diidentikan dengan kondisi di gurun maka berbeda, pada abad ini semua wilayah dapat merasakan gelombang panas yang ekstrim.
Gelombang panas merupakan periode cuaca panas yang tidak biasa dan umumnya berlangsung selama dua hari atau lebih. Suhu harus berada di atas rata-rata area setempat agar bisa dikatakan sebagai gelombang panas. The World Meteorological Organization mendefinisikan gelombang ini sebagai kondisi ketika suhu mencapai lebih dari suhu maksimum rata-rata sebesar 5 derajat celcius atau lebih selama lima hari atau lebih berturut-turut.Â
Sebenarnya fenomena gelombang memang umum terjadi biasanya pada musim panas di kedua belahan bumi, yaitu sekitar bulan Juni hingga Agustus di belahan bumi utara dan Desember hingga Februari di belahan bumi selatan.
Namun yang menjadi perhatian adalah peningkatan suhu yang semakin ekstrim dan sering terjadi dalam jangka yang panjang. Hingga berdampak pada sebagian besar kegiatan makhluk di bumi, untuk manusia sendiri kekeringan, pertanian bahkan korban jiwa bisa terdampak akibat gelombang ekstrim ini.
Gelombang Panas Mematikan Terjadi Beberapa Negara

Seperti yang terjadi di Eropa pada dua bulan terakhir, Para ilmuwan Imperial College London dan London School of Hygiene memprediksi sekitar 2.300 orang meninggal dunia akibat gelombang ekstrim di 12 kota di Eropa, suhu di Spanyol dan Perancis mencapai 40 derajat celcius. Gelombang ini juga bukan hanya menyebabkan korban jiwa namun juga potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga lebih tinggi.

Gelombang panas ini bukan hanya berimbas pada aktivitas primer manusia namun juga berdampak pada gelaran konser musik dunia, dikutip dari KPOPCHART.Net menjelaskan bahwa konser Stray Kids, salah satu boyband asal Korea harus mengakhiri konser mereka lebih awal pada 23 Juni 2025 dikarenakan gelombang panas ekstrem ini.
Pagelaran musik yang berlokasi di National Park, Washington, DC tersebut harus berakhir karena banyak dari para fans yang mengalami pingsan akibat suhu mencapai 35°C saat siang dan masih tetap panas di angka 29°C pada malam hari.
Baca juga: Urban Heat Island, Ini 3 Cara Meminimalisirnya
Gelombang panas ini memang tidak sampai di Indonesia, karena sebagian wilayah Indonesia malah masih mengalami musim penghujan dan kondisi suhu yang dingin. Fenomena gelombang panas ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab secara global, perubahan iklim yang semakin nyata dan membawa dampak yang meluas. Negara-negara tropis termasuk Indonesia, mungkin tidak selalu merasakan suhu setinggi 40°C, tetapi peningkatan suhu dan ketidakseimbangan cuaca dapat menyebabkan dampak buruk pada ekosistem, kesehatan manusia, dan ketahanan pangan.(Kori/Nugrah)
Sumber:
Ilmuwan Prediksi Gelombang Panas di Eropa Sebabkan 2.300 Kematian – Ekonomi Sirkular Katadata.co.id
Bagaimana Gelombang Panas di Eropa Terus Memakan Korban Jiwa? | tempo.co
Bagaimana Gelombang Panas di Eropa Terus Memakan Korban Jiwa? | tempo.co