Fenomena Menghadang Tsunami, Peringatan Dini Tak Diindahkan

Warga Gorontalo Padati Tangga Dua Ribu untuk lihat langsung tsunami, Foto: tribungorontalo.com / Jefry Potabuga
Ekspedisi Jawadwipa

BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) mengeluarkan rilisnya terkait 10 wilayah Indonesia yang berpotensi didatangkan gelombang tsunami dengan kisaran gelombang sekitar 0,5 meter, dengan status waspada. Seusai gempa yang terjadi di pesisir timur Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu 30 Juli 2025, disusul dengan peringatan dini di berbagai wilayah kepulauan Pasifik termasuk Indonesia.

Fenomena lain terjadi di Indonesia, meskipun BMKG telah menyerukan untuk menjauh dari sekitar pantai. Beberapa video yang beredar di media sosial, masyarakat malah menunggu gelombang ini akan terjadi. Dikutip dari Kompas, masyarakat justru memadati kawasan wisata Tangga Dua Ribu di Kelurahan Pohe, Kota Gorontalo. Mereka ingin menyaksikan langsung detik-detik datangnya gelombang besar yang diprediksi terjadi.

Berdasarkan pemodelan, BMKG memprediksi bahwa gelombang ini akan terjadi di Kota Gorontalo pada pukul 16.35 WITA, meskipun gelombang tersebut diperkirakan kecil dan tidak sampai 0,5 meter namun warga tetap dihimbau untuk menjauhi pesisir pantai.

tsunami
warga memadati pesisir untuk melihat langsung, Foto: detikcom / Apris Nawu

Fenomena Menghadang Tsunami, Peringatan Dini Tak Diindahkan

Meskipun banyak warga yang tidak mengindahkan mengindahkan himbauan dari pemerintah namun beberapa warga juga sempat panik dan mulai mengevakuasi diri. BPBD setempat juga telah memobilisasi tenda-tenda darurat dan perlengkapan dasar untuk pengungsi, kurang lebih ada sekitar 400 unit tenda pengungsian lengkap dengan alat MCK dan perlengkapan lain.

“Kenaikan muka air laut terdeteksi di beberapa titik pantai Indonesia, dengan ketinggian antara 0,05 hingga 0,2 meter. Kondisi ini menunjukkan bahwa energi dari gempa Rusia menjalar ke wilayah perairan Indonesia, meskipun tidak signifikan,” ujar Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

BMKG baru menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Kamchatka di Rusia, baru berakhir pada Rabu malam sekitar pukul 22.41 WIB.

Sebagai edukasi tambahan PPID BMKG juga menjelaskan bahwa pernyataan “berakhirnya peringatan dini tsunami” juga menegaskan bahwa kalimat ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi ancaman tsunami di wilayah Indonesia berdasarkan hasil pemantauan data observasi muka air laut, sehingga peringatan dini tsunami diakhiri bukan dicabut.

Alasannya adalah ketika parameter tsunami sudah tidak memenuhi kriteria bahaya, maka peringatan dianggap selesai secara ilmiah dan BMKG telah menyelesaikan seluruh proses monitoring hingga tahap akhir dan tidak ada potensi bahaya lanjutan.

tsunami
Polda Sulut Imbau Warga Untuk menjauhi Area Pantai dan Tetap tenang, Foto: Dok. Humas Polda Sulut

Meski peringatan dini telah dinyatakan berakhir, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi resmi dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang belum terverifikasi, terutama yang tersebar melalui media sosial.

Baca juga: Gempa Rusia dan Peringatan Tsunami di Indonesia

Menjauhi tsunami tetap menjadi langkah aman bagi masyarakat sekecil apapun gelombang tsunami yang bakal terjadi sebab berkaca pada kejadian akibat gempa di Jepang 2011 lalu korban jiwa di Papua tetap ada karena tergulung gelombang kecil ini.(Kori/Nugrah)