Ternate merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang memiliki kedudukan penting dalam sejarah nasional maupun global, khususnya pada era perdagangan rempah-rempah. Sebagai bagian dari Kepulauan Maluku, daerah ini pernah menjadi pusat kekuasaan Kesultanan Ternate yang sangat berpengaruh di kawasan timur Nusantara.
Hal yang penting diketahui dari daerah ini, selain karena sejarahnya kolonial maupun kesultanannya yang amat masyhur, daerah ini juga merupakan tanah subur yang juga mempunyai potensi kebencanaan besar. Gunung aktif Gamalama menjulang tinggi menjadi tanda kehidupan di tanah Ternate sekaligus menjadi bencana dikadang kala.
Lamanya pendudukan VOC di wilayah ini juga banyak meninggalkan catatan bagaimana tiap-tiap sultan memimpin sekaligus menghadapi bencana akibat letusan Gunung Gamalama.
Cara Sultan Ternate Menunjukan Kekuasaan

Pada tahun 1840 kala Gunung Gamalama erupsi di masa kepemimpinan Muhammad Zain, penelitian Alicia Schrikker banyak mengungkap bahwa Muhammad Zain sebagai sultan di masa itu banyak mengeluarkan kebijakan, seperti himbauan mengungsi ke perahu-perahu kecil disekitar pantai sebab gempa membuat rumah-rumah rusak.
Hal yang menjadi perhatian koloni Belanda saat itu adalah keputusan Muhammad Zain dianggap aneh sebab sultan menolak untuk mengevakuasi, padahal kondisi saat itu bangunan-bangunan runtuh, masyarakat cemas dan ketakutan, dan digambarkan bahwa daerah ini akan tenggelam kala itu.
Padahal Van Duivenbode sebagai orang kaya di area tersebut saat itu telah menyiapkan dan meminta bantuan sebuah kapal angkatan laut Nehalennia yang berlayar di dekat Ternate. Namun dengan tegas Sultan menolak dan bertahan dalam kondisi gempa yang cukup mencekam

Karena bagi sultan bencana merupakan ujian dari kepemimpinan spiritual sekaligus perbuatan duniawinya. Aspek lain perilaku sultan mempertegas bahwa bencana tidak akan menjadi akhir dari kekuasaan sehingga pesaing atau pihak lain tidak melihat ini sebagai kelemahan.
Baca juga: Pudarnya Pesona Majapahit Yang Dirundung Bencana
Sultan Muhammad Zain juga mendengar bahwa di masa kepemimpinan sebelumnya, masa Sultan Jalaludin Kaicili Zwaardecroon telah berhasil melewati tiga bencana di masa kepemimpinannya, sehingga cara pandang ini yang menguatkan Sultan Muhammad Zain untuk tidak mengevakuasi diri dan istananya untuk tetap bertahan di tengah bencana.(Kori/Nugrah)
Sumber:
Ternate Dihantui Lima Jenis Bencana, Pemerintah Kota Didesak Susun Panduan Mitigasi | tempo.co
Alicia Schrikker, De vlinders van Boven-Digoel – Kupu-kupu Boven Digoel: Kumpulan Pergulatan Hidup Manusia di Pinggiran Kolonialisme (Jakarta: Elex Media, 2024)