Merupakan Bencana dari Tanah, Ini Beda Tanah Longsor dan Tanah Bergerak

longsor
Ilustrasi Tanah Longsor, Foto: Dok. ayobandung.com
Ekspedisi Jawadwipa

Dalam pemahaman umum, istilah tanah longsor digunakan secara luas oleh masyarakat untuk menggambarkan seluruh jenis gerakan tanah. Istilah longsor sering dipakai untuk menyebut semua jenis pergerakan tanah, padahal sebenarnya setiap jenis gerakan tanah memiliki cara dan penyebab yang berbeda-beda. 

Longsor biasanya dikenal masyarakat sebagai peristiwa runtuhnya tanah atau batuan dari lereng yang curam, sering kali terjadi secara tiba-tiba dan membawa material dalam jumlah besar ke bagian bawah lereng. Tetapi gerakan tanah dicirikan munculnya retakan-retakan pada permukaan tanah atau bangunan. Retakan ini bisa berkembang secara perlahan dan menjadi tanda awal bahwa tanah sedang bergerak.

Penggunaan istilah kadang membuat orang salah paham, terutama saat mencoba mengenali resiko dan menentukan cara penanganannya. Sehingga penting untuk memahami perbedaan jenis-jenis gerakan tanah agar langkah pencegahan dan penanggulangan bencana yang dilakukan bisa lebih tepat dan sesuai dengan kondisinya.

Ini Beda Tanah Longsor dan Tanah Bergerak

tanah longsor
Ilustrasi Tanah Longsor di Peru pada 2018, Foto: Dok. wikipedia

Sebenarnya ini juga bukan hal yang salah sebab Varnes (1978) salah satu ahli secara mendefinisikan istilah longsoran untuk seluruh jenis gerakan tanah. Gerakan tanah merupakan salah satu proses geologi yang terjadi akibat interaksi beberapa kondisi antara lain geomorfologi, struktur geologi, hidrogeologi dan tata guna lahan. Kondisi tersebut saling berpengaruh sehingga mewujudkan kondisi lereng yang cenderung bergerak.

Sedangkan berdasarkan sumber lain mendefinisikan, gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batu pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula, gerakan tanah mencakup gerak rayapan dan aliran maupun longsoran. Dari definisi gerakan tanah dapat disimpulkan bahwa longsoran adalah bagian dari gerakan tanah.

Secara keseluruhan memang hampir semua ahli juga menjelaskan bahwa longsoran hanyalah salah satu bentuk dari gerakan tanah, maka pendekatan dalam mengkaji, memetakan, dan menanggulangi bencana geologi sudah seharusnya disesuaikan dengan jenis gerakan yang terjadi.

Menurut Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (2005), ada enam jenis longsor yang dibedakan berdasarkan cara atau mekanisme pergerakannya. Setiap jenis memiliki ciri khas dan penanganan yang berbeda. Berikut penjelasannya:

tanah longsor
Ilustrasi Longsoran / Tanah Longsor, Foto: Dok. x.com/BPBDJakarta
  1. Longsoran Translasi

Jenis longsor ini terjadi ketika massa tanah dan batuan meluncur di atas bidang yang datar atau agak landai. Biasanya terjadi di lereng yang memiliki lapisan tanah lempung di atas batuan yang tidak bisa ditembus air. Pergerakannya bisa cepat dan meliputi area yang luas.

  1. Longsoran Rotasi

Pergerakan tanah terjadi pada bidang yang cekung, sehingga membentuk semacam lengkungan besar. Jenis ini umum terjadi di daerah dengan tanah lempung yang tebal. Longsor ini cenderung meninggalkan bekas seperti amblas atau amblesan yang melingkar.

  1. Pergerakan Blok

Seperti namanya, longsor ini terjadi saat satu blok besar batuan bergerak turun secara utuh dan serempak di atas bidang yang rata. Gerakannya menyerupai longsoran translasi, tetapi material yang berpindah berupa bongkahan besar.

  1. Runtuhan Batu (Rock Fall)

Jenis ini ditandai dengan batuan atau material padat yang jatuh bebas dari lereng curam atau tebing terjal. Biasanya terjadi di pegunungan atau daerah pantai berbatu. Runtuhannya cepat dan bisa sangat berbahaya jika mengenai permukiman atau jalan.

  1. Rayapan Tanah (Soil Creep)

Ini adalah jenis longsor yang paling lambat dan sering kali tidak disadari. Tanah bergerak perlahan, sehingga baru terlihat dari tanda-tanda seperti pohon atau tiang listrik yang miring. Walau tidak langsung merusak, jika dibiarkan bisa berdampak jangka panjang pada struktur bangunan.

  1. Aliran Bahan Rombakan (Debris Flow)

Terjadi ketika tanah, batu, dan air bercampur menjadi lumpur dan mengalir deras menuruni lereng atau mengikuti alur sungai. Longsor jenis ini bisa sangat cepat dan menjangkau jarak yang jauh, tergantung kemiringan lereng dan volume air yang membawa material.

Baca juga: 3 Kampung Mati di Indonesia Karena Tanah Bergerak

Meski sama-sama berasal dari pergerakan tanah, tidak semua yang disebut longsor memiliki bentuk dan penyebab yang sama. Istilah tanah longsor memang populer di masyarakat, namun hanyalah salah satu bentuk dari gerakan tanah yang lebih luas. Setiap jenis gerakan tanah mulai dari retakan perlahan hingga runtuhan batu besar memiliki ciri khas, kecepatan, dan tingkat bahaya yang berbeda. Dan penyebutannya seringkali berbeda.(Kori/Nugrah)

Sumber:

Apa itu Tanah Longsor: Pengertian, Jenis-jenis, & Proses Terjadinya

Volcanological Survey of Indonesia  – Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral