Afghanistan dilanda Gempa Magnitude 6,0

Afghanistan setelah gempa, Foto: Dok. aa.com.tr
Ekspedisi Jawadwipa

Pada Minggu malam, 31 Agustus, gempa bumi kuat mengguncang Afghanistan dengan kedalaman yang relatif dangkal, hanya sekitar 8 kilometer, sehingga guncangannya terasa sangat hebat. Gempa tersebut melanda Provinsi Kunar dan Nangarhar. Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada sekitar 27 kilometer dari kota Jalalabad.

Selain itu lima gempa susulan juga terjadi dan tercatat sebagai yang terkuat dengan magnitudo 5,6 SR, dilaporkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada Jumat pagi. Getaran gempa tersebut terasa hingga Kabul dan bahkan mengguncang Islamabad, ibu kota Pakistan.

Afghanistan dilanda Gempa Magnitude 6,0

afghanistan
Rumah hancur akibat gempabumi, Foto: X

Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Afghanistan, Mohammad Hammad, mengatakan kepada AFP bahwa sedikitnya 10 orang terluka di delapan provinsi. Daerah yang paling terdampak adalah Kunar, Nangarhar, dan Laghman provinsi yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan parah akibat gempa utama akhir pekan lalu.

Dengan adanya gempa susulan tentu menambah korban luka terbaru, dikutip dari Al Jazeera, jumlah total korban luka akibat gempa awal 3.700 orang kemudian terus bertambah pada hari Kamis disampaikan bahwa jumlah korban tewas terus bertambah sebanyak 2.205 jiwa.

Dua gempa awal meratakan sejumlah desa di kedua provinsi dan menghancurkan lebih dari 6.700 rumah. Afghanistan sendiri kerap diguncang gempa bumi karena berada di kawasan pegunungan Hindu Kush, titik pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia.

Karakteristik rumah di Afganistan rata-rata terbuat dari batu bata kering, batu dan kayu sehingga ketika gempa terjadi puing-puing sebagian besar hancur dan menghalangi upaya penyelamatan dan bantuan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyerukan lebih banyak dana untuk menyediakan perawatan kesehatan dan pengawasan penyakit. “Kesenjangan pendanaan setidaknya $4 juta mengancam penundaan kegiatan-kegiatan penting, yang menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan internasional” demikian pernyataan yang dikeluarkan.

afghanistan
Masyarakat membereskan puing akibat gempa, Foto: DW

Kekhawatiran lain yang diungkapkan oleh Badan kesehatan PBB akan risiko penyakit yang berasal dari tempat penampungan yang penuh sesak, air yang tidak aman, dan pengelolaan limbah yang tidak tepat, sementara masuknya warga Afghanistan yang baru-baru ini dideportasi dari Pakistan membebani sistem perawatan kesehatan yang masih rapuh.

Gempa bumi besar telah memaksa ribuan warga Afghanistan kehilangan rumah dan tinggal di tenda pengungsian. Namun kondisi ini juga semakin sulit akibat deportasi besar-besaran dari Pakistan, Iran serta korban kekeringan di wilayah utara, di mana pemerintah Pakistan setempat menganggap jutaan pengungsi Afghanistan yang telah tinggal selama puluhan tahun sebagai beban ekonomi dan ancaman keamanan karena banyak yang tak memiliki dokumen resmi.

Baca juga: Longsor di Sudan, Menimbun 1000 Orang

Deportasi paksa tersebut membuat orang-orang harus kembali ke Afghanistan pada saat yang paling sulit pasca gempa. Arus pengungsi baru ini menambah jumlah orang yang harus ditampung di tengah keterbatasan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan pasca gempa. Karena itu Kepala Badan Pengungsi PBB mendesak Pakistan untuk menghentikan sementara pengusiran agar Afghanistan dapat fokus menangani dampak bencana.(Kori/Nugrah)