Antisipasi Pohon Tumbang karena Angin Kencang

Ilustrasi Pohon Tumbang, Foto: Eka Prasetya/RadarBuleleng.id
Ekspedisi Jawadwipa

Kejadian pohon tumbang yang sering terjadi disaat pergantian musim dan menimbulkan kekhawatiran. BMKG selalu mengingatkan perubahan musim kemarau ke musim hujan (pancaroba) akan diikuti angin kencang. Beberapa wilayah sudah mersakan ini. Perubahan iklim global telah terjadi sehingga kondisi cuaca semakin ekstrim.

Mengartikan bahwa angin kencang akan banyak terjadi dan kekuatannya semakin besar serta dampaknya akan semakin luas. Kemunculan fenomena La Nina di Pasifik akan meningkatkan/menambah curah hujan dan angin kencang akan semakin banyak lokasi, semakin besar serta semakin merusak.

Mengingat data kerusakan akibat angin beberapa tahun ini semakin banyak dan luas maka dibutuhkan perhatian khusus. Dulu angin tiap tahunnya hanya lewat di satu tempat saja dan pohon yang tumbang hanya 1 – 2. Dua tahun terakhir pohon yang roboh semakin banyak dan lokasinya ada di banyak titik. Rumah rumahpun mulai berhamburan atapnya karena besarnya angin kencang, dan yang mengerikan sudah ada korban jiwa. Ini artinya kekuatan angin semakin besar dan frekuensi kejadian tinggi serta dampaknya besar karena ada korban manusia dan kerusakan, maka menurut ilmu manajemen risiko hal ini sudah dikategorikan risiko tinggi. Berdasarkan undang undang no 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pemerintah berkewajiban mengelola risiko tersebut.

Antisipasi Pohon Tumbang

pohon tumbang
Ilustrasi Pohon Tumbang

Pohon pohon yang ada di pinggir jalan, di taman taman, di kantor kantor, di sekolahan dsb… sengaja ditanam. Pohon seperti mahluk hidup lainnya akan menua dan kropos serta bisa dimakan rayap. Oleh karena posisinya berdekatan dengan manusia maka pohon tersebut mestinya diberlakukan seperti bangunan. Artinya pohon harus ada pemeriksaan, pemangkasan dan monitoring berkala serta peremajaan (penggantian pohon). Tapi kalau pohon itu ada di hutan atau di gunung yang tidak ada aktivitas manusianya dibiarkan saja.

Kita bisa melihat dengan kasat mata bahwa saat angin puting beliung lewat, tidak semua pohon tumbang. Ini berarti bukan angin yang menyebabkan pohon itu tumbang tapi pohon yg tumbang tersebut bermasalah.

Baca juga: Vetiver, Pohon Penangkal Longsor dan Erosi

Hasil kajian di lapangan menunjukkan bahwa pohon peneduh tersebut roboh, sebagian besar karena sudah tua, mengering, keropos, dimakan rayap dibakar dsb. Dengan kata lain, pohon yang tumbang adalah pohon tidak-fit saja.

pohon tumbang
Penyebab pohon tumbang, Foto: Amien Widodo

Waktunya berkeliling memeriksa pohon pohon. Jangan biarkan angin menumbangkan pohon tanpa arah dan membahayakan orang, rumah, kendaraan, jalur listrik, jalur komunikasi dll. Hasil kajian ITS menunjukkan bahwa beberapa kasus pohon tumbang disebabkan antara lain

  1. pohon sudah tua, mengering dan sudah tidak tumbuh lagi,
  2. keropos di bagian tengahnya, dimakan rayap dan batang-cabangnya mulai mengering,
  3. kanopinya terlalu lebar, dan pohon mulai miring (doyong).
  4. umumnya pohon di pinggir jalan cara penanaman awal bukan bibit tapi stek sehingga akar berkembang ke samping. Hal ini ditunjukkan trotoar yang retak retak.
  5. umumnnya akar pohon stek tebal dan lebarnya tidak sebanding dengan batangnya, sehingga tidak kuat menahan angin,

Kalau sekiranya kondisi pohon sudah rawan roboh dan membahayakan masyarakat di sekitarnya maka segera ditebang dan diganti yang baru.(AW)