Jamur pemakan Plastik yang ramai dibicarakan ditengah sampah plastik yang makin menggunung dan menjadi masalah besar di tiap negara, solusi-solusi alternatif lain untuk mengentaskan permasalahan sampah ini juga terus dikembangkan, mulai dari mengganti penggunaan bahannya dengan tumbuhan seperti singkong, mengubah sampah menjadi energi listrik serta baru-baru ini ramai kembali unggahan di media sosial terkait jamur pemakan plastik. Namun benarkah jamur pemakan plastik itu benar ada?
Berdasarkan analisa dari Aksi Indonesia sebuah akun media sosial yang menyuarakan isu lingkungan, menyatakan bahwa adanya jamur pemakan plastik memang sudah santer diisukan semenjak 2011 atau 13 tahun yang lalu.
Benarkah Ada Jamur Pemakan Plastik ?

Penemuan jamur jenis ini pertama ditemukan oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Yale tahun 2011 di hutan hujan Ekuador, Amazon. Jamur ini adalah Pestalotiopsis microspora salah satu jamur pemakan plastik, dengan kemampuannya menyerap poliuretan (salah satu senyawa utama dalam plastik).Â
Pestalotiopsis microspora dapat tumbuh pada poliuretan dan menggunakannya sebagai sumber karbon. artinya, jamur tidak membutuhkan lingkungan dengan atau tanpa oksigen untuk bertahan hidup. Jamur hanya menguraikan dan mencerna apa pun yang dimakannya hingga akhirnya mengubahnya menjadi bahan organik.
Selain ditemukan di Hutan Amazon, jamur pemakan plastik juga ditemukan di Pakistan. Menurut National Geographic Indonesia yang terbit pada 2018, jamur ini bernama Aspergillus tubingensis. Jamur ini bisa memakan plastik jenis poliuretana, yaitu bahan yang sering dipakai untuk membuat kulit sintetis. Menariknya jamur ini bisa menguraikan plastik tersebut hanya dalam waktu delapan minggu.
Di Jerman pada tahun 2024, sebuah penelitian di Danau Stechlin, di timur laut Jerman, menunjukkan bahwa mikrojamur bisa tumbuh di atas beberapa jenis plastik meskipun tidak ada sumber karbon lain sebagai makanan. Hal ini membuktikan bahwa sebagian dari mereka mampu menguraikan polimer sintetis.

Penelitian terkait jamur pemakan plastik dari tahun ke tahun selalu dikembangkan, sebab plastik sudah musuh utama manusia yang sifatnya sukar terurai. Lalu bagaimana sebenarnya sebuah jamur dapat memakan plastik?.
Jamur punya peranan penting dalam ekosistem alami sebagai pengurai. Tidak seperti tumbuhan yang melakukan fotosintesis, jamur memecah bahan organik menggunakan enzim yang mereka sekresikan ke lingkungannya. Proses ini mendaur ulang nutrisi penting ke dalam tanah. Penelitian-penelitian tadi telah banyak menemukan bahwa jamur juga dapat memakan material yang jauh lebih padat seperti plastik.
Baca juga: Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Matahari, Memelihara Lingkungan untuk Kehidupan Lebih Baik
Jamur memang berpotensi menjadi solusi masa depan dalam mengurai sampah plastik. Namun di tengah kenyataan bahwa jutaan ton plastik saat ini telah mencemari daratan dan lautan, dampaknya menjadi ancaman nyata bagi ekosistem bumi. Oleh karena itu, langkah paling nyata dan segera yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi bahkan menghentikan penggunaan plastik sekali pakai., sembari menunggu penemuan ini dikembangkan.(Kori/Nugrah)