5 Tujuan Geowisata di Indonesia, Yuk Tengok Keindahannya

geowisata
Geopark Ciletuh, Sumber: travel.kompas.com
Ekspedisi Jawadwipa

Awal mula geowisata berasal dari bahasa Inggris yaitu geotourism, gabungan dari kata geo yang artinya geografis dan tourism yang artinya pariwisata. Naaah, arti kata geowisata sendiri adalah pendekatan secara menyeluruh untuk pariwisata berkelanjutan, berfokus pada menampakan geologis permukaan bumi untuk mendorong pemahaman mengenai lingkungan hidup, alam dan budaya. Geowisata dibentuk sebagai wadah kegiatan konservasi dan menjaga kelestarian kearifan lokal. Geowisata di Indonesia ada banyak banget looh sobat DC, berikut adalah rekomendasi Tujuan Geowisata di Indonesia yang bisa Sobat DC kunjungi.

5 Tujuan Geowisata di Indonesia, Yuk Tengok Keindahannya

  1. Geopark Ciletuh – PalabuhanRatu
geowisata
Gambar 1. Geopark Ciletuh, Sumber: travel.kompas.com

Geopark Ciletuh-Palabuanratu berada di Kabupaten Sukabumi, letaknya ngak begitu jauh dari Jakarta. Pada tahun 2015, geopark Ciletuh-Palabuanratu ditetapkan sebagai geopark nasional, tahun 2018 geopark Ciletuh-Palabuanratu berhasil naik kelas jadi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization(UNESCO) Global Geopark (UGG). Keindahan alam geopark Ciletuh-Palabuanratu nggak usah diragukan lagi sobat DC. Bentuk rupa bumi yang ada di geopark ini yang mulai terbentuk sejak ratusan juta tahun yang lalu karena proses penujaman lapisan kerak bumi.

Bentang alam geopark Ciletuh-Palabuanratu sangat beragam. Sobat DC bisa menikmati keindahan pegunungan, pantai dan air terjun dalam satu kawasan geowisata ini. Ketiganya memiliki nilai pendidikan geologi dan estetika yang tinggi. Pesona indahnya pegunungan karst yang dipercantik dengan tumbuhan hijau di kawasan hutan lindung dan budaya tanah Sunda sangat wajib untuk dikunjungi.

  1. Geopark Karangsambung – Karangbolong 
geowisata
Gambar 2. Geopark Karangsambung-Karangbolong, Sumber: inikebumen.net

Baru di tahun 2018, geopark Karangsambung-Karangbolong ditetapkan sebagai geopark nasional, geopark ini berada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Geopark meliputi Kawasan seluas 543,599 Km2 yang mencakup 12 Kecamatan dengan 117 Desa. Terdapat 41 (empat puluh satu) situs geologi yang menjadi situs utama di dalam Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong. Situs tersebut dilengkapi oleh 8 (delapan) situs biologi dan 10 (sepuluh) situs budaya. Secara keseluruhan kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong akan terbagi menjadi 3 (tiga) segmen, yaitu Kawasan Karangsambung (Kawasan Cagar Alam geologi Karangsambung di Bagian Utara), Kawasan Sempor (Bagian Tengah) dan Kawasan Pesisir Ayah yang merupakan kawasan karst dan vulkanik tua (Bagian Selatan). 

Kenapa Karangsambung?

Sobat DC wajib plesir ke geopark Karangsambung-Karangbolong, karena daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang mencul dari dalam perut bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan geologi terlengkap di dunia. Ini merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Geopark ini merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun. 

Mengunjungi geopark Karangsambung-Karangbolong adalah hal yang cocok untuk menghilangkan penat selama swakarantina di rumah. Selain landscape-nya yang indah, kita juga bisa menambah ilmu tentang kebumian.

  1. Geopark Maros – Pangkep
geowisata
Gambar 3. Geopark Maros, Sumber: travel.tempo.co

Sulawesi Selatan menyimpan keindahan yang amat mempesona, salah satunya adalah geopark Maros-Pangkep. Geopark Maros-Pangkep telah ditetapkan sebagai taman nasional geopark sejak 24 November 2017 yang diberikan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia. 

Geopark Maros-Pangkep memiliki kawasan karst yang luasnya mencapai 43 ribu hektar. Kawasan Karst Maros-Pangkep (KKMP) merupakan yang terbesar dan terindah kedua di dunia setelah kawasan karst di Cina. Wooow keren kan sobat DC, ngk perlu jauh-jauh ke Cina, di Maros-Pangkep ada looh. Keunikan kawasan karst Maros Pangkep yang tidak terdapat pada kawasan-kawasan karst lainnya di Indonesia karena mempunyai bentang alam yang unik dan khas yang biasa disebut menara karst (tower karst). Di kawasan itu, bukit-bukit kapur menjulang tinggi dengan tebing yang menantang. 

Kawasan karst ini terbentuk dari batu gamping koral, batu gamping bioklastik, dan kalkarenit. Formasi batuan yang terdapat pada tebing karst ini merupakan formasi batuan yang ada pada laut dangkal. Formasi batuan ini dapat ditemukan di daratan akibat aktivitas tektonik yang terjadi jutaan tahun lamanya.

Selain tebing karst, geopark Maros-Pangkep juga memiliki beberapa gua yang bisa dieksplorasi. Terdapat pula jejak-jejak pra sejarah tergambar pada dinding-dinding gua di kawasan ini. Kawasan karst ini juga menjadi habitat dari 125 jenis kupu-kupu. Kawasan Maros-Pangkep diusulkan sebagai situs warisan budaya dunia (World Heritage) kepada UNESCO. Namun sayangnya kawasan karst Maros-Pangkep belum dapat menjadi situs warisan budaya dunia. Beruntung, saat ini sebagian besar kawasan karst Maros-Pangkep telah ditetapkan menjadi taman nasional dan telah menjadi satu-satunya kawasan taman nasional karst di Indonesia.

  1. Geopark Sawahlunto
geowisata
Gambar 4. Geopark Sawahlunto, Sumber: fajarsumbar.com

Pada 6 Juli 2019 lalu, Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto resmi masuk ke dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO dengan nama Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

Kota Penambangan Wisata Budaya Sawahlunto menjadi kota penambangan batubara tertua di Asia Tenggara. Secara geografis, kawasan tambang Sawahlunto terletak di lembah sempit yang ada di sepanjang pegunungan Bukit Barisan. Daerah Sawahlunto dikelilingi oleh beberapa bukit, yaitu Bukit Polan, Bukit Pari, dan Bukit Mato. Terdapat daerah yang memiliki pesona sangat indah di lereng lembah Muara Bungo yang terletak diantara hutan hujan tropis.

Daerah ini cocok untuk menjadi daerah eksplorasi, karena memiliki perpaduan kekayaan budaya akibat proses penambangan yang terjadi berabad-abad. Proses penambangan yang sangat lama menyebabkan terjadinya proses interaksi antara budaya barat dan timur yang tercermin dalam tradisi, budaya dan tata ruang kota. Sobat DC dapat menemukan jejak-jejak kota penambangan tua dengan beberapa bangunan peninggalan Belanda.

  1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat
geowisata
Gambar 5. Gunung Rinjani, Sumber: bisnis.tempo.co

Geopark Gunung Rinjani ditetapkan menjadi geopark nasional pada tahun 2013. Prestasinya tak berhenti sampai di situ saja, setelah melewati proses penilaian sejak 2016, akhirnya Geopark Gunung Rinjani ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada tahun 17 April 2018. Kawasan Geopark Rinjani sangat luas, hampir separuh Pulau Lombok merupakan bagian dari wilayah ini. 

Sobat DC dapat menikmati keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat adat yang hidup di daerah ini sekaligus. Keragaman flora dan fauna yang sebagian besar bersifat endemik bisa Anda lihat di Taman Nasional Gunung Rinjani. Letusan besar Gunung Rinjani yang menghasilkan kaldera, danau, dan kerucut aktif Gunung Barujari ratusan ribu tahun lalu merupakan serangkaian fenomena yang bercerita mengenai sejarah geologi di daerah ini.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Bertemakan Bencana

Lima rekomendasi geowisata ini bisa dijadikan referensi tempat wisata untuk sobat DC. Wisata ke tempat-tempat ini pasti epik banget sobat, pasalnya selain hati senang, dapet foto bagus buat feed instagram dan kita juga dapat banyak ilmu. Dengan berwisata ke tempat-tempat ini, sobat DC juga mendukung perkembangan geopark berskala nasional menjadi geopark berskala internasional, mempertahankan geowisata yang sudah menyandang status UNESCO Global Geopark, menggerakkan roda perekonomian lokal dan melestarikan kekayaan sumber daya alam dan budaya setempat.

Penulis: Lien Sururoh

Editor: Nugrah Aryatama

Sumber:

Pelbagai Sumber