Rumah Resiliensi Indonesia: Gagasan Potensial untuk Dikembangkan di Masa Depan

PUBLISHED

Disasterchannel.co,- Suasana Bali Collection, Nusa Dua, Bali, seketika berubah menjadi lebih ramai saat digelarnya acara Rumah Resiliensi Indonesia pada 23-28/05/2022. Bertepatan dengan penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), Rumah Resiliensi Indonesia (RR-I) dibuat untuk mencerminkan semangat gotong-royong kolaborasi antar multi sektor dalam penanggulangan bencana di Indonesia. 

Semangat gotong-royong ini begitu terlihat di setiap area RR-I. Ketika memasuki area, sepasang mata kita akan disuguhi pemandangan menarik berbagai booth pameran, mulai dari pameran UMKM pilihan, pameran inovasi panen air hujan untuk mengurangi pemakaian air tanah, pameran inovasi mobil penjernih air Kementerian Perindustrian, serta diramaikan pula dengan booth Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Bali.

Memasuki ruang pameran, kita akan dimanjakan dengan banyak ruang pameran dari berbagai instansi atau lembaga maupun lembaga usaha yang berinovasi untuk pengurangan risiko bencana. Tepat di tengah ruang pameran terdapat panggung memukau bernuansa Bali, tempat dimana inti kegiatan di RR-I dilakukan. Di panggung inilah, Indonesia berhasil menghimpun praktik baik upaya pengurangan risiko bencana melalui sekitar 70 sesi berbagai pengalaman melalui Panggung Resiliensi dan 15 talk show. Pengisi acara berasal dari sebelas Kementerian/Lembaga, 37 Lembaga Swadaya Masyarakat/CSO, 4 Universitas, 3 organisasi internasional, serta 4 anggota badan PBB, serta jaringan lembaga bisnis dan lembaga bisnis bergabung dalam acara ini. 

Dalam pembukaan RR-I, Menko PMK Muhadjir Effendy. Saat memberikan sambutan, Muhadir berkata “Rumah Resiliensi Indonesia merupakan kumpulan para pegiat dan komunitas baik itu organisasi-organisasi kemasyarakatan maupun volunteer dan juga filantropi yang memiliki kepedulian tinggi di bidang pengurangan risiko bencana di Indonesia,” pada 23/05/2022.

Selama seminggu lalu, tanpa putus dan tanpa jeda, para lembaga yang berpartisipasi menyumbangkan presentasi, pameran, dan wawancara yang disusun secara logis setiap hari dengan tema-tema dasar pada hari pertama membahas mengenai lanskap risiko dan ketahanan. Hari kedua membahas tentang bahaya dan kerentanan. Hari ketiga membahas tentang tindakan berbagai pihak dalam meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana. Hari keempat membahas tentang upaya-upaya Pengurangan Risiko Bencana. Hari kelima membahas tentang jejaring dan kerja sama. Hari keenam membahas tentang kelembagaan dan kepemimpinan.

Pada hari ke-3, Presiden Joko Widodo mengunjungi RR-I, dalam kunjungannya ia berkata “Prakarsa yang menarik dan penting untuk ditunjukkan kepada dunia” pada 25/05/2022.  

Rumah Resiliensi Indonesia / (RR-I) merupakan bagian dari strategi komunikasi pemerintah sebagai tuan rumah GPDRR ke-7 tahun 2022. Presiden menekankan pentingnya memanfaatkan konferensi berskala dunia ini untuk kepentingan nasional, yaitu menegaskan peran Indonesia dalam mengurangi risiko bencana di dunia, serta memanfaatkan kehadiran 190 negara sebagai momentum untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Melalui GPDRR Indonesia 2022, diperlukan pemahaman global dan komitmen politik untuk bekerja sama menangani risiko bencana guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR) yang akan ditinjau tahun depan.

Sekretaris Utama BNPB, Dr. Lilik Kurniawan bersama dengan Biro Perencanaan dengan berkonsultasi dengan Divisi Komunikasi Kantor Staf Presiden, bersama dengan masyarakat sipil dan para mitra lainnya, mendorong prakarsa Rumah Resiliensi Indonesia sebagai wadah Pentahelix Indonesia yang melengkapi GPDRR. Hal ini dirancang untuk menampung, menunjukkan, dan berbagi semangat gotong-royong Indonesia untuk membangun ketahanan bencana, serta sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Yogyakarta 2012.

Pada hari terakhir, Lilik Kurniawan, secara resmi menutup gelaran Rumah Resiliensi Indonesia, pada Sabtu, 28/05/2022. 

“RRI bertujuan untuk mendukung perhelatan GPDRR 2022 dan sebagai sarana kolaborasi berkelanjutan bagi pelaku penanggulangan bencana untuk sharing knowledge tentang penanganan bencana di Indonesia,” kata Lilik. 

Lebih lanjut dirinya berujar, agar acara ini dapat diimplikasikan pada gelaran lainnya. 

“Harapannya Rumah Resiliensi Indonesia bisa diadopsi di acara lain yang berkaitan dengan kebencanaan, khususnya bulan PRB pada Oktober mendatang,” lanjutnya. 

Kemudian dirinya menegaskan, dengan adanya GPDRR maupun RRI di Indonesia, menunjukan bahwa pentingnya kolaborasi pentahelix dalam penanggulangan bencana. 

Dr. Puji Pujiono pendiri Pujiono center, dalam press releasenya menyebut bahwa Rumah Resiliensi Indonesia telah menjadi ikon dan benchmark untuk acara global masa depan di Indonesia. Prakarsa ini berhasil melengkapi Platform Global ke-7 untuk Pengurangan Risiko Bencana dan mengkatalisasi keikutsertaan dan sumbangsih para pelaku Pentahelix dalam pengurangan risiko bencana. Belum pernah terjadi sebelumnya dimana suatu kegiatan berhasil menghimpun begitu banyak pengetahuan dan pengalaman yang memberikan substansi kepada Gerakan Nasional Literasi Bencana. Semangat gotong-royong yang telah terbentuk selama penyelenggaraan kegiatan ini juga tidak ternilai harganya dan patut didukung dan dipertahankan untuk usaha-usaha selanjutnya dan yang akan datang serta tujuan besar lainnya.

RR-I menjadi sebuah model pendokumentasian serta pembelajaran multi pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana. Hal ini sangat potensial untuk dikembangkan dan diperluas untuk mengambil banyak pembelajaran dari seluruh pelaku pengurangan risiko bencana di berbagai wilayah. (LS)