Disasterchannel.co,- Malam di Bulan Ramadan biasanya dipenuhi dengan rasa tenang, khitmat dan juga menyenangkan. Setiap malam terdengar sahut-sahutan antara imam dan makmum yang mengerjakan terawih. Kejadian berbeda 180 derajat terjadi di wilayah pasar Gembrong, pasalnya kebakaran terjadi sejak malam sekitar pukul 20.30 WIB di wilayah ini.
Kebakaran ini dipicu oleh korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai 2. Setelah itu kebakaran merembet hingga membuat bangunan sekitar yang terbuat kayu menjadi terbakar. Pemilik rumah sempat teriak ketika terjadi kebakaran dan para warga berjibaku berusaha memadamkan api. Namun sayang, api cepat sekali membesar dan merembet ke bangunan sekitar, karena bangunan terbuat dari kayu yang mudah terbakar.
Kepala Seksi Operasional Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Administrasi Jakarta Timur, Gatot Sulaeman melalui laporannya, menyampaikan bahwa kebakaran tepatnya terjadi di Pasar Gembrong depan Mall Basura City, yaitu di Jalan Jendral Basuki Rahmat No 8 RW 010, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
“400 bangunan rumah dan pertokoan di RT 2, 3, 4, 5, dan 6, RW 01 terbakar dengan luas kebakaran kurang lebih 1200 meter persegi,” ujar Gatot lewat keterangan tertulis pada Senin dini hari 25 April 2022.
Akibat kebakaran itu, 450 keluarga dengan 1000 jiwa pun kehilangan tempat tinggal. Diketahui bahwa kebakaran besar itu melahap 5 RT di daerah tersebut.
Api terpantau sangat sulit untuk dipadamkan. Hingga subuh tadi terpantau grup pemadam kebakaran masih berupaya keras memadamkan api. Total 26 unit mobil pemadam kebakaran dengan 130 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Api sudah bisa di lokalisir pada pukul 02.20 WIB.
Tidak ada korban jiwa pada kebakaran besar di Pasar Gembrong ini. Namun kerugian ditaksir mencapai kurang lebih Rp 1,5 Miliar. “Kurang lebih Rp 1,5 miliar,” ujar Gatot.
Bila melihat data kebelakang, terdapat sebanyak 5.043 kasus kebakaran dan penyelamatan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020. Dalam penanganan bencana kebakaran, Jakarta Selatan menjadi wilayah yang paling sering mengalami bencana kebakaran yaitu sebanyak 397 kasus. Disusul oleh Jakarta Timur dengan 349 kasus. Dari total 1.505 kasus kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta, 938 kasus kebakaran disebabkan oleh gangguan listrik. Data ini masih sangat relevan dengan kejadian kebakaran di Pasar Gembrong, yang sebabnya akibat korsleting listrik.
Di daerah perkotaan yang penuh perumahan penduduk seperti halnya di wilayah Jakarta Timur, kebakaran sering terjadi dan dapat meluas dari satu rumah ke rumah yang lain. Jika tidak diantisipasi, maka kebakaran dapat menimbulkan bencana atau kerugian harta benda bahkan jiwa.
Melihat angka kebakaran yang tinggi dan kebanyakan penyebabnya adalah akibat korsleting listrik, maka sangat dibutuhkan kesiapsiagaan untuk mencegah kebakaran besar terjadi. Berikut disasterchannel.co memberitahukan kepada kalian, kiat-kiat menghadapi bencana kebakaran.
Terdapat empat unsur utama pemicu awal terjadinya kebakaran, yaitu adanya oksigen, adanya bahan bakar/ bahan-bahan mudah terbakar, adanya reaksi kimia, atau keadaan panas yang melampaui titik suhu kebakaran. Tahapan kebakaran dalam ruangan:
- Suhu ruangan yang terbakar meningkat hingga 100°C, bahkan ada yang sampai 600°C. Dapat membakar pakaian dan kulit manusia.
- Dalam waktu 5 menit ruangan yang terbakar akan terasa panas dan dalam waktu yang sangat singkat semua barang akan habis dilahap api.
- Dalam waktu singkat api akan merebak ke seluruh bangunan dan melahap semua yang ada.
- Akan keluar asap tebal yang memenuhi ruangan. Jika seseorang bernapas dalam keadaan asap tebal dan beracun, akibatnya orang tersebut menjadi pusing dan sesak napas bahkan kematian.
Usaha pemadaman kebakaran adalah untuk mengambil langkah salah satu unsur penyebab kebakaran tersebut. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut:
- Menggunakan tabung pemadam jika ada. Apabila tidak ada alat pemadam, jika sumber api dari bahan plastik dan busa lakukan pemadaman dengan air/karung basah.
- Jika sumber api dari aliran listrik, matikan saklar terlebih dahulu baru memadamkan api dengan siraman air.
- Jika sumber api dari bahan bakar bensin, solar, spiritus, padamkan dengan alat pemadam kebakaran.
- Apabila api sudah terlalu besar, segera keluar ruangan dan minta bantuan orang disekitar tempat tinggal dan pemadam kebakaran
- Apabila api sudah terlalu besar, segera keluar dan minta bantuan tetangga dan pemadam kebakaran
Usahakan memadamkan api sebisa mungkin jika tersedia alat pemadam api. Jika tidak tersedia alat pemadam api ringan, soda kue dapat digunakan untuk memadamkan api. Alat lain yang dapat digunakan untuk memadamkan api adalah menggunakan karung goni atau kain yang telah dibasahi air. Kain atau karung basah menutup pori-pori, sehingga memecah udara masuk.
Jika kebakaran disebabkan oleh listrik, segera putuskan aliran listrik lebih dulu, baru kemudian padamkan percikan apinya. Jika api tidak kunjung padam, segeralah menyelamatkan diri
Bencana kebakaran ini terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Bencana ini seolah menjadi alarm bagi kita semua untuk terus membangun kesiapsiagaan dari segala bentuk ancaman bencana, termasuk di dalamnya adalah kebakaran pemukimam dan lahan. (LS)
Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-6049015/ikappi-kebakaran-pasar-gembrong-hanguskan-6-kios-di-3-rt.
https://statistik.jakarta.go.id/kejadian-kebakaran-di-dki-jakarta-tahun-2020/
Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana BNPB, 2017
Photo: news.detik.com