Ini yang Perlu Kalian Tahu Tentang Longsor dan Cara Mitigasinya

PUBLISHED

Disasterchannel.co,- Di atas langit masih ada langit, di bawah tanah masih ada aktivitas pergerakan lempeng. Negara kita ini berada di pertemuan lempeng yang membuat ia memiliki banyak gunung api. Keberadaan gunung api dan longsor ternyata berhubungan, sama seperti aku dan kamu yang berhubungan dengan perantara tulisan ini, Eeeaaaa……

Stop dulu gombalnya, yuuk kita simak kenapa sih negeri ini rawan longsor?

Jadi gini Sahabat DC, di Indonesia itu sering banget dijumpai jenis tanah pelapukan hasil dari letusan gunung api.  Jenis tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan, yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan ataupun punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan terhadap bencana tanah longsor.

Tanah longsor biasa di artikan sebagai sebuah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan dengan beberapa tahapan. Pertama-tama air meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Tanah longsor itu ada jenis-jenisnya loh. Jenis tanah longsor dikategorika menjadi enam jenis, yakni longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan. 

Seperti doi yang suka ngasih tanda-tanda kalau dia jatuh tertarik padamu, longsor juga punya tanda-tanda ketika dia akan terjadi menimpamu. Tanda-tanda ini penting banget kalian ketahui, karena disaterchannel.co itu baik hati, jadi kita bocorin tanda-tanda terjadinya longsor biar kamu ingat. Tanda-tandanya adalah:

  • Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. 
  • Biasanya terjadi setelah hujan. 
  • Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. 
  • Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

Puncak dari segala permasalahan cinta adalah berujung pada kata mantan. Naah untuk mengurangi dampak dari sakitnya patah hati pasti sahabat DC punya cara tersendiri. Tapi pasti belum banyak yang tahu cara mengurangi dampak longsor, makanya disasterchannel.co mau kasih tahu ke semua sahabat DC tahapan mitigasi bencana tanah longsor, di antaranya adalah:

  • Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya
  • Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaan maupun air tanah. (Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah). 
  • Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling
  • Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras – teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan, di bagian dasar ditanam rumput). 
  • Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat. 
  • Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan. 
  • Pengenalan daerah rawan longsor. 
  • Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall). 
  • Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah. 
  • Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction (infeksi cairan). 
  • Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel. 
  • Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

Demikian adalah hal-hal yang harus kamu ketahui mengenai longsor dan mitigasinya. Disasterchannel.co tak ingin hubungan kita berenti sampai di sini. Bila sahabat DC rindu, maka baca saja artikel di website ini, agar kita tetap terhubung mesra untuk ketangguhan bangsa. (LS)

Sumber:

https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Pengenalan_Gerakan_Tanah.pdf

https://bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/478.pdf