Jenis Tanaman Hias yang Bisa Mengurangi Dampak Polusi Udara

PUBLISHED

Disasterchannel.co,- Sobat pernahkah kamu mendengar bahwa terdapat jenis tanaman yang dapat mengurangi dampak bencana tertentu? Biasanya kita tidak asing dengan tanaman vetiver yang biasa ditanam di wilayah dengan kemiringan lereng yang cukup curam. Hal ini dikarenakan kemampuan akarnya yang dapat menembus dan mencengkram tanah sehingga tidak mudah terjadi longsor. Lantas apakah ada jenis tanaman lain yang dapat mengurangi dampak bencana lainnya?

Di tengah kondisi udara yang buruk akhir-akhir ini, upaya pengurangan dampak polusi udara terhadap manusia terus dicoba. Dari sekedar menggunakan masker, menggunakan penjernih udara ruangan, sampai hal yang tidak masuk akal seperti menyemprotkan air dari gedung pencakar langit terus dilakukan. Namun, nampaknya ada hal yang luput dari perhatian kita tentang apakah ada upaya mengurangi dampak polusi udara yang dapat dilakukan dirumah dan tentunya murah untuk diadakan. Ternyata jawabannya ada sobat.

Kalian pasti kerap melihat halaman depan rumah maupun pinggiran jalan di kampung yang ditanami tanaman hias kan? Menanami lingkungan dekat rumah dengan tanaman hias merupakan hobi yang biasa digandrungi oleh kaum ibu. Selain dinilai mengasyikan dan menyejukan mata. Ternyata ada manfaat yang sangat besar di balik tanaman hias yang biasa ditanam di sekitar lingkungan rumah. Menurut beberapa penelitian, beberapa tanaman hias memiliki manfaat sebagai penyerap polutan atau zat yang membuat polusi udara. Berikut adalah tanaman hias yang bisa kalian tanam untuk mengurangi dampak dari polusi udara.

  1. Lidah Mertua (Sansevieria)
Tanaman Lidah Mertua, Sumber: tokopedia.com

Tanaman berujung runcing yang sama dengan lidah mertua ini ternyata memiliki segudang manfaat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurul Haerani, tanaman lidah mertua mampu menyerap gas beracun seperti CO yang terkandung dalam asap rokok. Kandungan zat yang ada pada tanaman tersebut bahkan mampu merubah polutan berbahaya menjadi tidak berbahaya bagi manusia.

  1. Sirih Gading (Scindapsus aureus)
Tanaman Sirih Gading, Sumber: haibunda.com

Meskipun bentuk daunnya kecil dan nampak kurang meyakinkan untuk menyerap polutan di udara. Tanaman merambat yang indah jika ditaruh didepan rumah ini memiliki kemampuan yang luar biasa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bovi Rahadiyan dan kawan-kawannya menunjukan hasil yang cukup mencengangkan. Di mana dari ketiga tanaman hias yang diuji sebagai penyerap polutan. Tanaman Sirih Gading menjadi tanaman dengan daya serap yang paling tinggi di antara tanaman penyerap polutan lainnya yang dijadikan sampel.

  1. Lili Paris (Spider plant)
Tanaman Lili Paris, Sumber: makassar.terkini.id

Tanaman imut yang nampak hijau cerah ini ternyata banyak juga dijumpai di pinggiran jalan loh sobat. Bentuknya yang nampak seperti rumput berukuran besar ini akan sangat indah jika ditaruh di dalam pot dan digantung di depan halaman rumah. Manfaatnya yang besar ternyata mengalahkan bentuknya yang imut. Beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman Lili Paris ini menunjukan hasil yang sangat baik sebagai tanaman penyerap polutan di udara. 

Penelitian yang dilakukan oleh Ayudhiniar menunjukan bahwa tanaman yang satu ini mampu menyerap zat berbahaya yang ada pada udara. Polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dan banyak mengandung timbal mampu diatasi oleh tanaman ini. Bahkan penelitian lain yang dilakukan oleh Ranimas Ayu menunjukan bahwa tanaman ini jika di taruh di dalam ruangan dapat menyerap kadar formalin dengan persentase yang cukup baik.

Kita sudah tahu tanaman apa yang bisa mengurangi polusi udara. Yuuk kita mulai memperbaiki alam dengan mulai menanam.

Penulis: Iqbal Ramadhan

Editor: Lien Sururoh

Sumber:

(Susilawati & Veronika, 2016) (Haerani, Aryani, Nurhasanah, Akhriani, & Naing, 2017) (Adita & Ratni, 2018) (Cahyanti & Agustini, 2020) (Ergantara & Khikmawati, 2020) (Fascavitri, Rachmadiarti, & Bashri, 2018) (Wulandari, Ma’ruf, & Ellyke, 2022)

Adita, B. R., & Ratni, N. (2018). TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPAN TANAMAN HIAS DALAM MENURUNKAN POLUTAN KARBON MONOKSIDA. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.4 No.1, 55-60.

Cahyanti, K. P., & Agustini, D. A. (2020). TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPAN TANAMAN SANSEVIERIADALAM MENURUNKAN POLUTAN KARBON MONOKSIDA. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.10 No.1, 42-52.

Ergantara, R. I., & Khikmawati, E. (2020). ANALISIS PEMILIHAN JENIS TANAMAN PENYERAP EMISI UDARA DALAM MENDUKUNG RUANG TERBUKA HIJAU PRIVAT DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG. Jurnal Malahayati Vol.4 No.1, 7-12.

Fascavitri, A., Rachmadiarti, F., & Bashri, A. (2018). Potensi Tanaman Lili Paris (Chlorophytum comosum), Melati Jepang (Pseuderanthemum reticulatum), dan Paku Tanduk Rusa (Platycerium bifurcatum) sebagai Absorben Timbal (Pb) di Udara. LenteraBio Vol.7 No.3, 188-195.

Haerani, N., Aryani, Nurhasanah, Akhriani, N., & Naing, I. R. (2017). INOVASI PRODUK SANSEVIERA SEBAGAI PENGHARUM DAN PENYERAP ASAP. Jurnal PENA Vol.3 No.2, 516-523.

Susilawati, & Veronika. (2016). Kajian Rumput Vetiver Sebagai Pengaman Lereng Secara Berkelanjutan. Media Komunikasi Teknik Sipil Vol.22 No.2, 99-108.Wulandari, R. A., Ma’ruf, I., & Ellyke. (2022). ANALISIS KEMAMPUAN LILI PARIS (CHLOROPHYTUM COMOSUM VARIEGATUM) DALAM MENYERAP FORMALIN DI RUANGAN. Ikesma:Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol.18 No.1, 57-62.

Photo: haibunda.com