Disasterchannel.co,- Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla kian meningkat di sejumlah wilayah Indonesia khususnya pada saat kemarau ekstrim akibat El-Nino. Selain menimbulkan kerugian materi, peristiwa ini juga mengganggu kesehatan warga hingga bisa menyebabkan kematian.
Tidak hanya pemerintah, sejumlah pihak pun tergerak untuk memadamkan api di lokasi kebakaran. Meski bertaruh nyawa, mereka tetap berkorban demi menyelamatkan hutan, sekaligus menyelamatkan warga dari gangguan kesehatan.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh sejumlah Relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dari berbagai wilayah lokasi terdampak Karhutla saat ini.
Palang Merah Indonesia (PMI) disejumlah daerah menerjunkan sejumlah personil relawannya untuk membantu proses pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah daerah. Salahsatunya di wilayah terdampak di wilayah kabupaten kuburaya Kalimantan Barat, parit toom, parit delima sekunder B dan kini meluas ke madusari.
Tim PMI Provinsi Kalimantan Barat saat ini berupaya keras semaksimal mungkin dalam proses pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya terutama untuk mengantisipasi meluasnya dampak dari kebakaran lahan dan hutan tersebut.

Asrul Putra Nanda, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Kalimantan Barat yang memimpin langsung operasi Karhutla mengatakan, dalam operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan ini lebih dari 20 relawan diterjunkan di lokasi lokasi terdampak yang telah di assesment terlebih dahulu sebelumnya.
Dengan membuat tim regu assement dengan menggunakan teknologi drone pantauan udara serta tim pemadaman lahan terbakar, alat drone ini berpungsi untuk menjangkau jarak dan wilayah kerja dengan efektif dan mudah di lihat serta bisa melihat medan lokasi terdampak melalui pantauan udara.
“Hal tersulit dilapangan adalah, jarak sumber air dengan titik api cukup jauh selang tidak cukup apabila lebih dari 500 meter, cuaca panas hingga ketebalan asap yang membuat kondisi seketika sesak nafas” ujar Asrul Putra Nanda.
Asrul menambahkan, dalam operasi dilapangan pihak mewajibkan seluruh relawan safety dengan perlengkapan alat pelindung diri yang standar seperti, masker respiratory, helm, kacamata, hingga sepatu booth hal yang wajib digunakan, karena kita menjaga relawan untuk bergerak dengan aman, nyaman dan pastinya terlindungi.
Dikatakannya, saat ini hampir sepekan lebih pihaknya bersama Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, LHK, Hingga komunitas relawan gabungan terus bergerak menembus asap kebakaran lahan dan hutan yang semakin parah dan menghawatirkan.
Lebih jauh asrul menceritakan kondisi saat ini dilapangan yang semakin parah terlebih ketika berhadapan dengan lahan gambut yang lebih susah dipadamkan dari pada lahan mineral. Pada kondisi normal, lahan gambut sejatinya bersifat seperti spons yang menyerap dan menahan air. Namun, jika musim kemarau gambut bisa dengan mudah terbakar.
“Kami optimis apabila semua komponen bergerak bersama, kita bergerak semua atas dasar kemanusiaan, dengan harapan anak, bayi, balita, para ibu hamil yang punya riwayat sesak bisa terhindar dari asap yang saat ini kita bersama tangani”pungkas Asrul yang juga menjabat saat ini sebagai Branch Manager Rumah Zakat di Kalbar.
Sementara itu ditempat lainnya, Aksi yang sama juga dilakukan oleh PMI Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dengan mengerahkan sejumlah relawannya yang setiap hari berjibaku dengan pekatnya asap yang terus membakar lahan dan hutan dibeberapa wilayahnya.
“Personil Satgana PMI kabupaten banjar yang tergabung dalam Tim Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) setiap hari terus membantu proses pemadaman bersama tim gabungan lainya dari DPKP Kabupaten Banjar BPBD Kabupaten Banjar dan Emergency gabungan,” ujar Ketua PMI Kabupaten Banjar, Habib Idrus Al-Habsi.
Menurutnya, hal sebagai langkah dalam rangka membantu pemerintah daerah TNI/Polri dan instansi lainnya dalam upaya proses pemadaman supaya dampaknya tidak meluas.
“Setiap harinya mengerahkan paling sedikit tujuh personil Satgana PMI didukung dengan satu unit tangki air untuk membantu proses pemadaman,” terangnya.
Selain itu tambahnya, pihaknya juga menyiagakan satu Tim ambulans yang selalu siaga, sebagai langkah antisipasi hal hal kedarutan yang tidak diinginkan, terutama kondisi darurat yang bisa terjadi kepada Tim yang bertugas dalam upaya proses pemadaman lahan dan hutan dengan kondisi medan yang sulit.
Selain itu pihaknya juga telah membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, hal ini penting dilakukan karena sebagian besar karhutla disebabkan oleh manusia.
Saat ini Tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, Manggala agni, brigade karhutla dinas kehutanan, EBR (emergency Banjar Respon) terus berupaya keras melakukan pemadaman titik api dibeberapa wilayah.
Kontributor: Atep Maulana