Disasterchannel.co,- Waktu dihabiskan dengan begitu banyak melakukan hal-hal baik dan penuh pahala saat bulan Ramadan berlangsung. Salah satu hal yang tidak ditinggalkan umat islam saat Ramadan berlangsung adalah membaca Al-Qur’an. Begitu banyak kandungan ilmu pengetahuan yang sangat luas dalam segala bidang yang tercantum di Al-Qur’an. Ternyata di dalam Al-Qur’an juga terdapat begitu banyak fenomena kebumian yang disebutkan, salah satunya mengenai gempabumi.
Dalam penelitian Muhammad Maknmun-Abha menyebutkan menurut arti istilah kata Al-zalzalah didefinisikan oleh Luis Ma’luf dalam kamus Al-Munjid fi Al-Lughat dengan Iritijaf Al-Ardli wa Ihtizaazuhaa wa Idlthiraabuha yang artinya goncangan, goyangan atau gerakan dan gelombang besar yang terjadi di dalam bumi. Lebih lanjut Luis Ma’luf menjelaskan bahwa gempa bumi adalah adanya goncangan bumi yang besar dan cepat yang bisa menyebabkan terpecah-pecahnya kerak-kerak bumi sebagai akibat dari pergerakan lempeng bumi. Makna ini terkandung dalam Al-Qur’an Surat Al-Zalzalah ayat 1 dan Al-Qur’an Surat Al-Hajj ayat 1.
Al-Qur’an Surat QS Al-Zalzalah ayat 1-2 yang terjemahannya berbunyi “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) -nya”.
Al-Qur’an Surat Al-Hajj ayat 1 yang terkjemahannya berbunyi “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”
Selain kata zalzalah, terdapat kata-kata lain yang menunjukkan arti gempabumi dalam Al-Qur’an, yaitu kata dakk (terbenturnya bumi, digoncangkannya bumi), syaqq (terbelahnya bumi), qath’ (terbelahnya bumi), badl Al-ardl (penggantian bumi), rajfah (gempa yang dahsyat), rajj (gocangan yang dahsyat), madd (meratakan bumi), khasf (terbenamnnya bumi) dan fasad Al-Ardl (kerusakan bumi).
Kejadian gempabumi besar, biasanya selalu menimbulkan beberapa dampak yang mengerikan. Dalam penelitian ini pun disebutkan pula dampak yang ditimbulkan akibat gempabumi, di antaranya terdapat pada:
Q.S. Al-A’raf ayat 78 yang artinya: karena itu mereka ditimpa gempa, Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Q.S. Al-A’raf ayat 91 yang artinya: kemudian mereka ditimpa gempa, Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
Q.S. Al-Ankabut ayat 37 yang artinya: Maka mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.
Gempabumi merupakan salah satu bencana yang dikategorikan sebagai bencana alam. Dalam penelitian Moch. Syarif Hidayatullah, 2013 menyebutkan bahwa, Dalam pandangan Al-Qur’an, bencana alam itu merupakan ketentuan Allah, yang tidak bisa dicegah, meskipun bisa diantisipasi. Bencana alam juga tidak bisa dianggap sebagai gejala alam semata, tanpa ada upaya introspeksi dari manusia bahwa mungkin bencana itu diakibatkan ulahnya yang tidak beriman atau tidak mensyukuri karunia Tuhan. Data dari Al-Qur’an menunjukkan bahwa semua bencana alam terjadi diakibatkan oleh perilaku tidak beriman dan zalim. Orang yang bijak selalu berhasil meraup hikmah dari kejadian yang terlihat tidak menguntungkan. Bila ini yang dilakukan, bencana justru menjadi anugerah yang tertunda saja.
Dapat diambil pelajaran bahwa bencana bisa diantisipasi dengan melakukan berbagai upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi. Berlama-lama dalam kesedihan setelah dirundung bencana pun tak dianjurkan. Adalah orang yang beruntung bila dapat belajar dari bencana yang dialami untuk terus bangkit dan memperbaiki diri. (LS)
Sumber:
Makmun-Abha, M. (2013). Gempa Bumi dalam Al-Qur’an (Tafsir Tematik). ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 14(1), 19-36.
Moch. Syarif Hidayatullah. (2013). Perspektif Al-Qur’an tentang Bencana Alam. Hermeunetik, Vol. 7, No. 2.