Disasterchannel.co,- Weekend gini enak kali ya kalau kita ke Pantai Jodoh. Bagi para pasangan bisa nge-date sambil main air, yang jomlo siapa tau ketemu sama jodoh disana. Ada mitos yang berkembang di masyarakat secara turun temurun, bahwa tatkala sang remaja wanita sudah dianggap remaja matang, posuo maka anak remajanya disarankan mandi di pantai ini. Biasanya tak lama kemudian mereka akan bertemu dengan jodohnya. Nggak akan rugi pergi kesana walau jodohnya nggak ketemu, seenggaknya kamu menemukan keindahan yang mengobati kesendirian kamu.
Hamparan pasir putih, berpadu dengan air laut bening di bawah lagit biru yang dihiasi awan, menjadikan pantai jodoh tak bisa dilewatnya untuk dikunjungi. Pantai ini terletak di Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kab. Buton Selatan. Pantai ini berjarak 30 kilometer dari Kota Bau-Bau. Pantai ini cocok sekali untuk bersantai melepas penat dari aktivitas keseharian. Menikmati ketenangan bersama deburan ombak dan tiupan angina sepoi-sepoi ditemani dengan air kelapa muda. Seolah jalan menuju surga semakin dekat saja.
Ketika melihat air kelapa muda bergetar ketika diguncang seorang yang tiba tiba beranjak di saung yang terbuat dari kayu, seketika itu pula teringat dengan peristiwa gempa. Delapan tahun yang lalu, gempa terjadi dengan kekuatan 4,2 Skala Richter terjadi pada Senin (14/10/2013). Gempa ini mengakibatkan wilayah Kecamatan Batauga mengalami kerusakan.
Dilansir dari antaranwes.com, Kepala Badan Infokom Kabupaten Buton, Zainuddin Napa yang dihubungi melalui telepon dari Pasarwajo, mengatakan saat terjadi gempa, ribuan warga yang bermukim di pinggir pantai, berlarian ke tempat-tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri karena khawatir gempa yang terjadi bisa disusul dengan tsunami.
“Selain khawatir terjadi tsunami, warga juga ketakutan karena gempa terjadi berulang-ulang hingga 17 kali,” kata Zainuddin.
Menurut Zainuddin, warga yang mengungsi akibat gempa tersebut, terpaksa melaksanakan Shalat Ied di pengungsian karena takut terjadi gempa susulan dan tsunami. Menurutnya, gempa yang mengguncang wilayah Batauga pada Senin (14/10/2013) mengakibatkan 105 unit rumah warga rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian gempa ini, namun dilaporkan bahwa terdapat dua orang yang mengalami luka-luka akibat guncangan gempa yang terjadi sebanyak 17 kali.
Tak jauh dari gempa yang terjadi pada delapan tahun yang lalu, Gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang wilayah Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, pada Jumat (9/10/2020) kembali terjadi. Guncangan gempa dirasakan warga di Kabupaten Buton Selatan hingga Kota Baubau, keduanya di Pulau Buton. Gempa membuat getaran di dalam rumah dan beberapa benda bergoyang cukup kuat.
Dapat dikatakan bahwa keberulangan gempa adalah suatu keniscahyaan. Oleh sebab itu kita perlu mengetahui lebih lanjut sejarah bencana di setiap daerah. (LS)
Sumber:
https://www.antaranews.com/berita/400729/ratusan-pengungsi-gempa-buton-kembali-ke-rumah
Photo: seringjalan.com