Apa Itu Sendai Framework, Dan Bagaimana Implementasinya?

PUBLISHED

Disasterchannel.co,- Hallo Sahabat DC, kalian tahu apa yang disebut dengan Sendai Framework?

Sendai Framework atau Kerangka Kerja Sendai ini menjadi acuan bagi berbagai macam individu, kelompok dan juga Lembaga negara ataupun lainnya dalam menjalankan program atau aksi pengurangan risiko bencana secara global.

Dilansir dari laman www.undrr.org, dijelaskan Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030 (Kerangka Kerja Sendai) adalah kesepakatan besar pertama dari agenda pembangunan pasca-2015 dan memberikan tindakan nyata kepada Negara Anggota untuk melindungi hasil pembangunan dari risiko bencana.

Kerangka kerja ini dibuat untuk mengadvokasi pengurangan besar risiko bencana dan kerugian dalam kehidupan, mata pencaharian dan kesehatan dan aset ekonomi, fisik, sosial, budaya dan lingkungan dari orang, bisnis, komunitas dan negara.

Kerangka Kerja Sendai hadir sebagai sebuah instrumen penerus Kerangka Aksi Hyogo (HFA) 2005-2015: Membangun Ketahanan Bangsa dan Komunitas terhadap Bencana . kerangka ini adalah hasil dari konsultasi pemangku kepentingan yang dimulai pada Maret 2012 dan negosiasi antar pemerintah yang diadakan dari Juli 2014 hingga Maret 2015, yang didukung oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) atas permintaan Majelis Umum PBB.

Di dalam Kerangka Kerja Sendai , terdapat beberapa indikator yang dibuat untuk mengukur kemajuan dan menentukan tren global dalam upaya pengurangan risiko dan kerugian. Terdapat empat prioritas aksi sebagai berikut:

1. Memahami risiko bencana

Manajemen risiko bencana harus didasarkan pada pemahaman tentang risiko bencana dalam semua dimensi kerentanan, kapasitas, keterpaparan orang dan aset, karakteristik bahaya dan lingkungan. Pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk penilaian risiko, pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan tanggapan.

2. Penguatan tata kelola risiko bencana untuk mengelola risiko bencana

Tata kelola risiko bencana di tingkat nasional, regional dan global sangat penting untuk pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, respon, pemulihan, dan rehabilitasi. Ini memupuk kolaborasi dan kemitraan.

3. Berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan

Investasi publik dan swasta dalam pencegahan dan pengurangan risiko bencana melalui langkah-langkah struktural dan non-struktural sangat penting untuk meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial, kesehatan dan budaya orang, komunitas, negara dan aset mereka, serta lingkungan.

4. Meningkatkan kesiapsiagaan bencana untuk respon yang efektif dan untuk “Membangun Kembali Lebih Baik” dalam pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi

Meningkatnya risiko bencana berarti adanya kebutuhan untuk memperkuat kesiapsiagaan tanggap bencana, mengambil tindakan untuk mengantisipasi kejadian, dan memastikan tersedianya kapasitas untuk tanggap dan pemulihan yang efektif di semua tingkatan. Fase pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi merupakan peluang penting untuk membangun kembali dengan lebih baik, termasuk melalui pengintegrasian pengurangan risiko bencana ke dalam langkah-langkah pembangunan.

Seiring dengan berjalannya waktu, Kerangka Kerja Sendai terus dijalankan dan diimplementasikan di seluruh penjuru dunia. Untuk mengetahui bagaimana berjalannya kerangka kerja sendai, Majelis Umum PBB memutuskan untuk mengadakan peninjauan jangka menengah atas penerapan Kerangka Sendai pada tahun 2023. Hal ini bertujuan untuk menilai kemajuan integrasi pengurangan risiko bencana (PRB) ke dalam kebijakan, program dan investasi di semua tingkatan, mengidentifikasi praktik yang baik, kesenjangan dan tantangan serta mempercepat jalan untuk mencapai tujuan Kerangka Sendai dan tujuh target globalnya pada tahun 2030. 

PBB telah menerbitkan “The Report of the Midterm Review of the Implementation of the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030” atau Laporan Kajian Tengah Waktu Implementasi Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030.

Di dalam ini kita dapat melihat sejauh mana capaian masing-masing regional dan capaian dunia untuk pengurangan risiko bencana. Sangat disayangkan bahwa implementasi kerangka kerja sendai belum sampai pada targetnya. Setelah berjalan selama delapan tahun, kesimpulan midterm review mengatakan bahwa kita tidak berada di tempat yang seharusnya, paling tidak karena kita perlahan-lahan menghadapi ancaman perubahan iklim yang nyata.

Seperti pada target mengurangi kematian akibat bencana global secara substansial. Hasil review menyatakan bahwa rata-rata kematian terkait bencana tahunan 2015–2021 adalah 40.797 orang per tahun. Pada Maret 2022, rata-rata jumlah tahunan kematian dan orang hilang dalam peristiwa bencana per 100.000 orang telah menurun dari 1,77 dari dekade 2005–2014 menjadi 0,82 dalam dekade 2012–2021.

Tak berbeda jauh, target mengurangi jumlah orang yang terkena dampak bencana secara global juga belum dikurangi secara maksimal. Rata-rata jumlah penduduk yang terkena dampak bencana setiap tahunnya, baik yang sakit dan luka-luka maupun yang terkena dampak kerusakan tempat tinggal dan mata pencaharian yang terganggu, selama tahun 2015-2021 adalah 150.214.597 orang per tahun. Sementara jumlah orang yang terkena dampak per 100.000 orang telah menurun secara progresif sejak pembentukan Kerangka Kerja Sendai , dibandingkan dengan dekade dasar 2005–2014, jumlahnya telah meningkat dari 1.147 menjadi 2.066 pada dekade 2012–2021.

Tantangan semakin hari semakin banyak, populasi terus berkembang yang memberikan konsekuensi pada kerusakan alam dan perubahan iklim. Upaya pengurangan risiko bencana harus terus berkembang untuk dapat menjalankan kerangka kerja sendai. Bila tinggal dunia sudah memiliki kerangka kerja pengurangan risiko bencana, agaknya kita secara individu juga perlu berpikir dan memiliki capaian dalam upaya pengurangan risiko bencana dalam hidup kita. (LS)

Sumber:

The Report of the Midterm Review of the Implementation of the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030

https://www.undrr.org/implementing-sendai-framework/what-sendai-framework

Photo: publichealthnotes.com